Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Eks Tentara Israel Bela Palestina: Pemerintah Israel dan Komandan Militer adalah Penjahat Perang

Seorang mantan pilot Angkatan Udara Israel yang membelot menyebut negaranya adalah penjahat perang.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Eks Tentara Israel Bela Palestina: Pemerintah Israel dan Komandan Militer adalah Penjahat Perang
ABBAS MOMANI / AFP
Tentara Israel menembakkan gas air mata ke arah demonstran Palestina selama protes anti-Israel atas ketegangan di Yerusalem, di pos pemeriksaan Qalandiya antara Ramallah dan Yerusalem, di Tepi Barat pada 11 Mei 2021. 

Shapira mengaku bahwa dia dibesarkan tanpa tahu mendalam soal Palestina atau sejarah krisis dengan Israel.

"Sebagai seorang anak di Israel, Anda dibesarkan dalam pendidikan militeristik Zionis yang sangat kuat. Anda hampir tidak tahu apa-apa tentang Palestina."

"Mereka dikirim untuk melempar rudal dan bom di pusat kota Palestina."

"Pada titik tertentu, saya menyadari bahwa ini adalah tindakan terorisme," katanya, merujuk pada pilot di skuadron lain yang terlibat pembunuhan massal warga sipil.

Sembari menyebut kebijakan Israel kepada Palestina sebagai 'kejahatan perang', Shapira mengatakan pesan darinya untuk dunia.

Baca juga: PROFIL Bella Hadid, Super Model yang Jadi Sorotan, Ikut Turun ke Jalan Bela Palestina

Baca juga: Presiden Turki dan Iran Bahas Serangan Israel terhadap Palestina

Intifada atau gerakan perjuangan bersenjata di Palestina melawan agresor Israel.
Intifada atau gerakan perjuangan bersenjata di Palestina melawan agresor Israel. (fatehyouthgermany.blogspot.com)

"Pendudukan ini adalah tindak kriminal yang sedang berlangsung dan kejahatan perang, dan kami tidak ingin terus mengambil bagian dalam kejahatan perang ini," ujarnya.

Mantan tentara Israel itu mengatakan jika dia ingin melindungi, maka dia memilih berada di samping Palestina.

Berita Rekomendasi

"Saya dipecat dari semua perusahaan tempat saya bekerja di Israel dan itu juga sulit bagi saya, karena saya mendukung perjuangan Palestina dan karena saya memberikan ceramah di seluruh dunia karena saya adalah bagian dari Boycott, Divestment and Sanctions (BDS)."

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa Israel adalah negara apartheid dan "pemerintah dan komandan saya adalah penjahat perang."

Sepekan Lebih, Gaza Terus Dibombardir Israel

Dilansir Al Jazeera, militer Israel melancarkan serangkaian serangan udara pada Senin (17/5/2021).

Gaza di Palestina diguncang bom hingga menyebabkan korban jiwa sebanyak 42 orang.

Sedikitnya 198 orang, termasuk 58 anak-anak Palestina meninggal di Jalur Gaza sejak kekerasan dimulai sepekan lalu.

Lebih dari 1.300 warga Palestina juga terluka.

Sebelumnya Hamas menembakkan roket ke kota Ashkelon dan Beersheba di Israel.

Israel telah melaporkan 10 orang tewas, termasuk dua anak.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Baca artikel Israel Serang Jalur Gaza lainnya

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas