Presiden Dari-K Ingin Rasa Asli Cokelat Indonesia Dirasakan Orang Jepang
Saat ini diakuinya yang paling sulit dalam usahanya adalah persaingan sangat ketat dengan cokelat buatan Eropa dan Amerika.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Presiden & CEO Dari-K Co.Ltd, Keiichi Yoshino (40) ingin agar cita rasa asli cokelat Indonesia benar-benar dirasakan warga Jepang.
Dari-K Co.Ltd adalah perusahaan pembuat cokelat yang bahannya diimpor dari kakao Sulawesi Indonesia.
"Cokelat kita memang dibuat dengan rasa asli kakao Indonesia dan tidak disesuaikan maupun distandarkan sama terus menerus seperti dilakukan cokelat Eropa dan Amerika. Itulah sebabnya beda musim beda waktu di Indonesia, rasa kakao Indonesia juga akan berubah, akibatnya rasa cokelat Dari-K juga jadi berubah karena memang rasa bahan baku cokelat asli dari Indonesia saya ingin agar konsumen merasakannya," papar Yoshino khusus kepada Tribunnews.com dalam pertemuan melalui aplikasi zoom bersama Forum BBB (kelompok pengusaha Indonesia yang ada di Jepang), Senin (17/5/2021) malam.
Yoshino mengatakan alasan memberikan cita rasa asli Indonesia, apabila dibuat seperti gaya Eropa Amerika yang punya standar sama terus sepanjang waktu, maka kakaonya bisa dari mana-mana, tidak hanya dari Indonesia saja, karena rasanya sudah distandarkan.
"Kalau distandarkan seperti cokelat Eropa atau Amerika itu ya bisa saja saya kumpulkan juga kakao dari Ghana pula selain dari Indonesia, sehingga tak ada lagi pemisahan cita rasa cokelat dari negara tertentu. Karena rasa Indonesia itulah yang ingin saya tampilkan, sehingga muncul pertanyaan dari konsumen mengapa beda-beda rasanya. Karena memang keadaan cuaca di Indonesia dari waktu ke waktu berbeda sehingga menghasilkan rasa berbeda. Justru itu yang ingin kita tampilkan," jelasnya lagi.
Baca juga: 50% Perusahaan Jepang Terdaftar di Pasar Modal Sudah Meraih Untung
Usahanya telah berjalan selama 10 tahun dan masih terus fokus membesarkan bisnisnya di Jepang dan saat ini telah tersebar ke konbini Seven Eleven sehingga menyebar ke berbagai tempat di Jepang mengingat Seven Eleven adalah konbini terbesar dan terluas jaringannya di Jepang.
Apakah tidak ingin produksi di Indonesia?
"Nantinya setelah dua tiga tahun mungkin kita coba buka pabriknya di Indonesia," ungkapnya.
Saat ini diakuinya yang paling sulit dalam usahanya adalah persaingan sangat ketat dengan cokelat buatan Eropa dan Amerika.
"Persaingan sangat ketat sekali di bidang cokelat di Jepang. Itu sebabnya saya diversifikasi dengan membuat pula buah kering dan sebagainya," kata dia.
Menurutnya, citra cokelat dari Indonesia masih lemah di Jepang karena kebanyakan yang kuat citranya di Jepang saat ini adalah kopi dari Indonesia, sehingga banyak orang yang bertanya mengapa cokelat dari Indonesia.
Yoshino lahir di Ashikaga Tochigi dan berdomisili di Kyoto. Dia lulusan Universitas Kyoto dan Universitas Oxford. Lalu 11 Maret 2011 mendirikan perusahaan Dari-K dengan modal 210 juta yen.
Saat ini Yoshino juga memiliki perusahaan sendiri di Indonesia yang menampung dan bernegosiasi dengan sekitar 500 petani kakao yang jadi sumber cokelatnya di Sulawesi, diimpor ke Jepang untuk dijadikan cokelat makanan jadi.