Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Kembali Tutup Perbatasan Gaza dan Hentikan Pengiriman Bantuan Internasional

Bantuan internasional yang mulai meluncur ke Gaza melalui Karem Abu Salem dihentikan pada Selasa (18/5/2021), ketika Israel menutup penyeberangan.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Gigih
zoom-in Israel Kembali Tutup Perbatasan Gaza dan Hentikan Pengiriman Bantuan Internasional
SAID KHATIB / AFP
Sebuah truk melewati Rafah melalui penyeberangan Kerem Shalom, titik jalur utama untuk barang yang memasuki Gaza dari Israel, di Jalur Gaza selatan pada 18 Mei 2021. Israel mengatakan telah menutup penyeberangan ke Gaza tak lama setelah membukanya hari ini untuk mengizinkan masuk barang-barang kemanusiaan, setelah mortir ditembakkan ke daerah itu saat truk bantuan lewat. Israel telah membuka penyeberangan Kerem Shalom untuk memungkinkan masuknya "truk yang membawa bantuan sipil yang disumbangkan oleh organisasi bantuan internasional ke Jalur Gaza," kata COGAT, cabang militer Israel yang bertanggung jawab atas urusan sipil di wilayah Palestina. 

“Pasukan Israel telah menunjukkan pengabaian yang mengejutkan terhadap kehidupan warga sipil Palestina dengan melakukan sejumlah serangan udara yang menargetkan bangunan tempat tinggal, dalam beberapa kasus menewaskan seluruh keluarga - termasuk anak-anak - dan menyebabkan kerusakan sewenang-wenang terhadap properti sipil, dalam serangan yang mungkin berarti perang, kejahatan terhadap kemanusiaan,” kata Amnesty.

Baca juga: Amnesty International Indonesia Kecam Peretasan Terhadap 8 Anggota ICW, Jokowi Harus Usut Kasus Ini

Baca juga: Amnesty International Minta Israel untuk Hentikan Penggusuran Paksa Warga Palestina di Sheikh Jarrah

Pengungsi Palestina yang melarikan diri dari kamp Ain al-Hilweh, kamp pengungsi Palestina terbesar di Lebanon, karena bentrokan yang sedang berlangsung antara pasukan keamanan Palestina dan pejuang Islam selama tiga hari berturut-turut, terlihat mencari perlindungan di luar sebuah masjid di kota pantai selatan Sidon pada bulan Agustus. Pada 19 Agustus 2017. Bentrokan pertama terjadi pada 17 Agustus ketika orang-orang bersenjata dari kelompok kecil Islamis Badr menembaki posisi pasukan keamanan Palestina di dalam kamp, ??kata seorang sumber Palestina.
Ilustrasi. Pengungsi Palestina yang melarikan diri dari kamp Ain al-Hilweh, kamp pengungsi Palestina terbesar di Lebanon, karena bentrokan yang sedang berlangsung antara pasukan keamanan Palestina dan pejuang Islam selama tiga hari berturut-turut, terlihat mencari perlindungan di luar sebuah masjid di kota pantai selatan Sidon pada bulan Agustus. Pada 19 Agustus 2017. Bentrokan pertama terjadi pada 17 Agustus ketika orang-orang bersenjata dari kelompok kecil Islamis Badr menembaki posisi pasukan keamanan Palestina di dalam kamp, ??kata seorang sumber Palestina. (Mahmoud ZAYYAT / AFP)

Amnesty mengatakan pihaknya mendokumentasikan empat serangan mematikan yang dilakukan Israel terhadap rumah-rumah pemukiman tanpa peringatan sebelumnya dan meminta Pengadilan Kriminal Internasional untuk menyelidiki.

Dikatakan serangan Israel pada 11 Mei menghancurkan dua bangunan tempat tinggal milik keluarga Abu al-Ouf dan al-Kolaq, menewaskan 30 orang, 11 di antaranya anak-anak.

Seorang wanita dan tiga anaknya tewas pada 14 Mei ketika gedung tiga lantai keluarga al-Atar dihantam, katanya.

Ia menambahkan bahwa rumah Nader Mahmoud Mohammed Al-Thom, tempat dia tinggal bersama delapan orang lainnya, diserang tanpa peringatan pada 15 Mei.

Setidaknya 213 warga Palestina, termasuk 61 anak-anak, telah tewas di Gaza sejak serangan dimulai. Sekitar 1.500 warga Palestina terluka.

Berita lain terkait Israel Serang Jalur Gaza

Berita Rekomendasi

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas