Cegah Lonjakan Kasus Covid-19, Malaysia Pangkas Jam Operasional Mal, Restoran dan Toko
Sektor swasta disarankan untuk mengizinkan 40 persen staf mereka untuk melakukan hal yang sama.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Malaysia mengeluarkan aturan mal, restoran, dan toko untuk beroperasi lebih singkat dari biasanya.
Kebijakan pemerintah ini bagian dari langkah dalam upaya menekan lonjakan besar kasus Covid-19 dan kematian di Malaysia.
Straits Times melaporkan pemerintah Malaysia juga menginginkan 80 persen PNS, atau 750.000 orang, untuk mulai bekerja dari rumah.
Sementara sektor swasta disarankan untuk mengizinkan 40 persen staf mereka untuk melakukan hal yang sama.
Bisnis akan diizinkan beroperasi hanya dari pukul 08.00 hingga 20.00 waktu setempat.
Pemerintah Malaysia juga sebelumnya, pada 12 Mei lalu melarang makan di restoran dan warung makan, tetapi mengizinkan takeaway dan pesanan pengiriman.
Baca juga: Malaysia Catat Rekor Tertinggi Kasus Baru Covid-19
Pengumuman ini disampaikan dalam konferensi berita yang disiarkan langsung melalui televisi oleh Menteri Senior (klaster Keamanan) Ismail Sabri Yaakob dan Direktur Jenderal Kesehatan Noor Hisham Abdullah.
"Munculnya varian Covid-19 yang baru dan agresif telah berkontribusi pada lonjakan kasus. Oleh karena itu, langkah-langkah yang lebih ketat perlu diberlakukan untuk menahannya," kata Ismail.
"Bisnis tutup jam 8 malam, tidak perlu ke luar rumah. Pemerintah dapat memberlakukan segala macam pembatasan tetapi pada akhirnya, disiplin diri kita untuk mengkarantina diri kita yang paling penting."
Dia mengatakan transportasi umum akan dibatasi hanya 50 persen kapasitas.
Malaysia memasuki minggu kedua dari perintah kontrol pergerakan (MCO) empat minggu, tetapi kasus Covid-19 terus melonjak dalam beberapa pekan terakhir.(Straits Times)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.