POPULER INTERNASIONAL: Mobil Meledak hingga Terbelah Menjadi Dua | Akar Konflik Israel dan Palestina
Simak berita populer internasional selama 24 jam terakhir, mulai dari insiden mobil yang meledak hingga terbelah menjadi dua hingga Israel-Palestina.
Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Simak berita populer internasional selama 24 jam terakhir.
Berita dimulai dari insiden mobil yang meledak hingga terbelah menjadi dua.
Diduga, penyebab mobil meledak adalah petasan yang dibawa oleh kendaraan tersebut.
Sementara itu, Menlu Palestina mengungkapkan akar konflik antara Israel dan negaranya.
Ia menyebut, inti konflik adalah Yerusalem.
Berikut daftar berita populer internasional selengkapnya, dirangkum Tribunnews.com:
Baca juga: Balon Udara Bawa Petasan Meledak di Klaten, Polisi Buru Pelakunya
1. Mobil Meledak hingga Terbelah Menjadi Dua
Insiden maut terjadi di Jalan Pintu Geng, Kampung Sireh, Kota Bharu, Malaysia.
Sebuah mobil tiba-tiba meledak di tengah jalan hingga terbelah menjadi dua dan merenggut nyawa satu korban.
Seorang pria yang menjadi korban tewas sangat mengenaskan.
Diketahui, korban merupakan pengemudi mobil tersebut.
Dikutip dari Berita Harian, insiden yang terjadi pada 21 Mei 2021 itu awalnya dikira karena sambaran petir.
Namun, penyebab insiden tersebut diduga akibat mobil membawa petasan.
Baca juga: Tangan Pemuda Ini Putus, Bom Babi yang Dirakit Tiba-tiba Meledak, Kini Terancam Hukuman Seumur Hidup
2. Lebih dari 200 Ribu Warga London Kembali Gelar Unjuk Rasa Peduli Palestina
Ratusan ribu warga Kota London kembali menggelar unjuk rasa sebagai bentuk solidaritas bagi rakyat Palestina.
Aksi tersebut berlangsung di pusat Kota London, Inggris, pada Sabtu (22/5/2021) siang waktu setempat.
"Demonstrasi kali ini diikuti lebih dari 200 ribu massa demonstran. Ini melebihi jumlah pendemo yang dilakukan minggu lalu," ujar Wahyu Hansudi, warga negara Indonesia (WNI) di Kota London kepada Tribunnews.com, Minggu (23/5/2021).
Ratusan ribu warga Kota London berunjuk rasa dengan melakukan aksi long march.
Aksi dimulai dengan menyusuri jalanan ke Menara Big Ben, melintasi kantor Perdana Menteri Inggris di Downing Street, dan berakhir di Hyde Park Corner, stasiun kereta bawah tanah di London.
"Ini kita unjuk rasa sebagai bentuk solidaritas bagi rakyat Palestina," tutur Wahyu.
Baca juga: Waketum MUI Tak Yakin Israel akan Berhenti Serang Palestina Meski Sepakati Gencatan Senjata
Baca juga: Kisah Remaja Palestina Kehilangan Ayah dan Ibu Saat Israel Serang Jalur Gaza
3. Kumpulkan Tanda Tangan Palsu untuk Menolak Terpilihnya Gubernur Aichi, Pria Jepang Ditangkap Polisi
Belum lama ini, seorang warga Jepang bernama Takahiro Tanaka (59), ditangkap polisi karena melakukan pemalsuan tanda tangan.
Ia mengumpulkan tanda tangan palsu untuk menolak terpilihnya Gubernur Aichi.
Tanaka ditangkap karena meminta pekerja paruh waktu mengumpulkan tanda tangan palsu yang melibatkan penarikan kembali dan permintaan pemecatan Gubernur Prefektur Aichi.
Awalnya, banyak yang bertanya apakah dia bisa mengumpulkan orang hingga sekitar 400.000 orang.
Tanaka, sekretaris jenderal sebuah organisasi dan mantan anggota parlemen Jepang itu, merekrut pekerjaan paruh waktu di Prefektur Saga, di mana staf tinggal dan tempat tersebut ternyata telah diamankan Tanaka.
Sehingga, polisi yang sedang menyelidiki adanya kemungkinan penipuan sulit menemukan bukti-bukti pada awalnya.
Baca juga: Pemda Ibaraki Jepang Cabut Dokumen terkait Diskriminasi Terhadap Orang Asing
Baca juga: Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga di Jepang Capai Angka Tertinggi
4. Akar Konflik Israel dan Palestina
Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad al-Maliki, mengungkap akar konflik Israel dengan negaranya.
Dia mengatakan, inti konflik ini adalah wilayah Yerusalem.
"Pendudukan Israel yang terus berlanjut, pembangunan pemukiman dan blokade di Jalur Gaza adalah penyebab utama dari semua masalah dan siklus konflik yang sedang berlangsung," kata al-Maliki, dalam pernyataannya dikutip dari Anadolu Agency.
Israel semakin lama meningkatkan keberadaan penduduknya di kawasan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur.
Hal ini merupakan "bukti bahwa Israel tertarik untuk menegakkan karakter Yahudi dan Israel di seluruh kota suci, dengan mengganti penduduk asli Palestina dengan pendatang baru."
"Fokus diplomasi Palestina tetap pada masalah Yerusalem," sambung al-Maliki.
Baca berita populer lainnya hari ini
(Tribunnews.com)