Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Biden Minta Intel Selidiki Muasal Virus Corona, China Balik Tantang AS

China balik tantang agar Laboratorium di AS diselidiki jika Presiden AS Joe Biden ingin selidiki virus Covid-19 berasal dari Laboratorium di Wuhan

Editor: hasanah samhudi
zoom-in Biden Minta Intel Selidiki Muasal Virus Corona, China Balik Tantang AS
Hector RETAMAL / AFP
Penumpang yang mengenakan masker pelindung sebagai tindakan pencegahan terhadap Covid-19 (virus corona baru) berjalan di sektor tempat kode kesehatan mereka diperiksa, di Bandara Internasional Tianhe di Wuhan, di provinsi Hubei tengah China pada 27 Januari 2021. 

TRIBUNNEWS.COM, SHANGHAI – Pemerintah China, melalui Kedutaan Besar China di Amerika Serikat, menilai mempolitisasi muasal virus Corona akan menghambat penyelidikan lebih lanjut dan upaya mengatasi pandemi global.

“Beberapa kekuatan politik telah terfokus pada  manipulasi politik dan saling menyalahkan,” ujar Kedubes China di AS, Rabu (26/5) malam waktu setempat.

Pernyataan Kedubes China ini dikeluarkan beberapa jam setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden menginstruksikan Badan Iintelijen AS untuk meninjau kembali informasi rahasia tentang asal-usul virus corona.

Termasuk yang diselidiki adalah apakah virus itu berasal dari kontak antara manusia dan hewan, atau dari laboratorium penelitian di China.

Biden memberi waktu 90 hari bagi Lembaga intelijen AS itu untuk memberi laporan kepadanya.

Baca juga: Biden Perintahkan Intel AS Selidiki Asal-Usul Virus Corona

Ketika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bersiap untuk memulai studi fase kedua tentang asal-usul Covid-19, China berada di bawah tekanan untuk memberi  akses lebih besar bagi penyelidikan atas dugaan n bahwa SARS-CoV-2, virus Corona penyebab Covid-19, bocor dari laboratorium yang mengkhususkan diri dalam penelitian virus corona di kota Wuhan.

China telah berulang kali membantah laboratorium itu bertanggung jawab atas penyebaran Covid-19.

BERITA TERKAIT

China justru menganggap Amerika Serikat dan negara lain berusaha mengalihkan perhatian dari kegagalan mereka sendiri untuk menahan virus.

Yanzhong Huang, rekan senior untuk kesehatan global di Council on Foreign Relations di Washington, mengatakan kurangnya keterbukaan China adalah faktor utama di balik kebangkitan teori kebocoran laboratorium.

"Tidak ada yang benar-benar baru di sana untuk membuktikan hipotesis tersebut," katanya. "Dalam penyelidikan asal muasal pandemi, sangat penting memiliki transparansi untuk membangun kepercayaan pada hasil penyelidikan,” katanya.

Baca juga: Trump Digugat Keturunan Tionghoa Gara-gara Sebut Covid-19 Sebagai “Virus China”

Balik Tantang

Kedutaan Besar China mengatakan mendukung "studi komprehensif dari semua kasus awal Covid-19 yang ditemukan di seluruh dunia dan penyelidikan menyeluruh ke beberapa pangkalan rahasia dan laboratorium biologis di seluruh dunia".

Tabloid Global Times, bagian dari kelompok surat kabar People's Daily Partai Komunis yang berkuasa, mengatakan pada Rabu malam bahwa jika "teori kebocoran laboratorium" akan diselidiki lebih lanjut, Amerika Serikat juga harus mengizinkan penyelidik masuk ke fasilitasnya sendiri, termasuk laboratorium di Fort Detrick.

"Sangat jelas mereka mencoba menginternasionalkan jalan keluar dari kebuntuan yang mereka hadapi," kata Jamie Metzl, rekan senior di wadah pemikir Dewan Atlantik, yang telah berkampanye untuk penyelidikan independen baru.

Sebuah studi gabungan China-WHO yang diterbitkan pada bulan Maret mengatakan bahwa sangat tidak mungkin SARS-CoV-2 bocor dari laboratorium.

Disebutkan, kemungkinan besar menyebar dari kelelawar ke manusia melalui spesies perantara yang belum teridentifikasi.

Baca juga: Donald Trump Kini Ragu Covid-19 Muncul dari Laboratorium Wuhan

China juga terus menunjukkan kemungkinan bahwa Covid-19 berasal dari negara lain dan masuk melalui makanan beku yang terinfeksi atau melalui jaringan perdagangan satwa liar Asia Tenggara.

"Pandemi dimulai di China," kata Metzl. "Mari kita mulai dengan penyelidikan penuh di sana dan berkembang seperlunya. Singkatnya, ini (pernyataan dari kedutaan) adalah penghinaan yang keterlaluan bagi setiap orang yang telah meninggal akibat tragedi mengerikan ini dan keluarga mereka,” katanya.

Huang dari CFR mengatakan penyelidikan lebih lanjut tentang asal-usul Covid-19 berada pada "kebuntuan".

"Idealnya Anda ingin China menjadi lebih kooperatif dan lebih transparan," kata Huang. "Tapi sekarang masalah tersebut telah menjadi sangat politis, dengan taruhan penyelidikan yang begitu tinggi." (tribunnews.com/ChabbelNewsAsia/Hasanah Samhudi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas