Arab Saudi Tidak Izinkan Maskapai Israel Gunakan Wilayah Udaranya
Maskapai penerbangan Israel dipaksa untuk membatalkan penerbangan ke Dubai, karena tidak mendapat izin untuk melintasi wilayah udara Arab Saudi.
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Maskapai penerbangan Israel dipaksa untuk membatalkan penerbangan ke Dubai, karena tidak mendapat izin untuk melintasi wilayah udara Arab Saudi.
Mengutip dari laman situs Anadolu pada Sabtu (29/5/2021), tidak diizinkannya maskapai penerbangan Israel ini membuat penumpang tujuan Dubai harus menunggu 10 jam di Ben Gurion di wilayah dekat Tel Aviv.
Belum diketahui apa alasan Arab Saudi tidak mengizinkan maskapai penerbangan Israel untuk menggunakan wilayah udara miliknya.
Sebelumnya Arab Saudi mengizinkan penerbangan Israel untuk menggunakan wilayah udara Arab Saudi dalam perjalanan ke Dubai sejak November 2020.
Tanpa menggunakan wilayah Arab Saudi, penerbangan antara Israel dan Uni Emirat Arab (UEA) akan sulit dan tidak berkelanjutan.
Alasannya, karena membuat periode penerbangan menjadi delapan jam, bukan tiga jam. Pada Desember 2020, Israel mengumumkan program penerbangan dua penerbangan setiap hari antara Israel dan UEA.
Pada September 2020, UEA dan Israel menandatangani kesepakatan yang disponsori Amerika Serikat untuk menormalkan hubungan mereka.
Baca juga: Uni Eropa Larang Maskapai Belarusia Lintasi Eropa Buntut Pengalihan Pesawat dan Penahanan Jurnalis
Sejak saat itu, kedua negara telah menandatangani puluhan perjanjian bilateral di berbagai bidang, termasuk investasi, jasa perbankan, dan pariwisata.
Sebelumnya, Arab Saudi mendapat pujian karena mengizinkan penerbangan antara Israel dan Uni Emirat Arab melintasi wilayah udaranya.
Arab Saudi sebelumnya telah melarang penerbangan ke dan dari Israel menggunakan wilayah udaranya, meskipun sejak 2018 telah mengizinkan Air India untuk terbang di atas negara itu ke Tel Aviv.