Pria Tajir Wariskan Properti Rp 6,7 Miliar ke Pedagang Buah Bikin Netizen Tiongkok Terbelah
Keluarga, keturunan pria tajir itu tidak mendapatkan warisan apapun sehingga menggugat di pengadilan dan hingga kini belum ada keputusan
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Medan Liska Rahayu
TRIBUNNEWS.COM, TIONGKOK - Bukannya mewariskan harta kepada keturunan, pria di Tiongkok yang meninggal dunia di usia yang sudah tua justru mewariskan kepada orang asing.
Orang yang beruntung itu adalah seorang pedagang buah.
Peristiwa langka itu membuat heboh netizen dan mereka berdebat tentang masalah penyerahan warisan secara sukarela kepada orang asing.
Kasus ini bergulir di Pengadilan Kota Shanghai.
Kisah ini berawal saat lelaki tua berusia 88 tahun yang bernama Ma Lam meninggal dunia.
Dia menyerahkan semua asetnya kepada seorang penjual buah di dekat rumahnya yang bernama Huu.
Baca juga: Market Properti Tetap Tumbuh Signifikan di Tengah Pandemi Covid-19
Sementara keturunan Ma Lam dan keluarganya tidak mendapatkan warisan apapun.
Jumlah properti yang ditinggalkan oleh Ma kepada Huu adalah real estate senilai sekitar 3 Juta Yuan atau setara dengan Rp 6,7 miliar.
Ma mengalami stroke dan Huu adalah orang yang menemukannya dan membawanya ke ruang gawat darurat.
Dia juga secara teratur merawat Ma saat dia terbaring di tempat tidur sehingga membuat Ma dan Huu menjadi sangat dekat.
Setelah keluar dari rumah sakit, Ma juga mengundang seluruh keluarga dari empat keluarga Huu untuk datang ke rumahnya.
Keduanya sangat dekat hingga Ma memberi wewenang kepada Huu untuk mengelola propertinya dan mentransfer semuanya kepada temannya setelah dia meninggal pada tahun 2019.
Baca juga: Media China: Australia Jangan Ikut Campur Soal Taiwan Jika Tak Mau Dirudal Militer Tiongkok
Mengetahui hal ini, keluarga Ma tentu saja tidak menerimanya.
Mereka segera mengajukan gugatan untuk menyangkal wasiat ini.
Keluarga Ma percaya bahwa Ma telah menunjukkan tanda-tanda Alzheimer sejak tahun 2017.
Jadi dia memutuskan untuk meninggalkan surat wasiat saat dia tidak sadar lagi.
Menurut media lokal, keturunan Ma tidak peduli dan tidak merawatnya dan hanya datang saat tahu Ma sudah meninggal.
Pada April 2021, tim ahli dari Pengadilan Shanghai mengambil kesimpulan bahwa Ma mungkin tidak sadar saat membuat surat wasiat itu.
Pada 18 Mei, pengacara Huu mengatakan, kepemilikan properti dan hak pengelolaan telah dicabut oleh pengadilan.
Namun, ini tidak berarti keluarga Ma akan menerima semua warisan itu.
Keputusan akhir masih harus menunggu persidangan dalam waktu dekat.
Insiden ini menyebabkan netizen Tiongkok berdebat tentang masalah ini.
Opini netizen terbagi.
Satu sisi menilai keluarga tidak boleh menerima hak waris karena tidak merawat Ma selama dia sakit.
Sisanya percaya bahwa Ma benar-benar tidak waras dan mungkin telah dimanfaatkan oleh temannya. (yui/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Dirawat Selama Sakit, Pria Tua Ini Berikan Semua Warisannya ke Tukang Buah, Keluarga Murka