China Desak AS Cabut Larangan Investasi di Perusahaan Pertahanan dan Teknologinya
China mendesak Amerika Serikat untuk mencabut larangan investasi bagi warga AS di perusahaan pertahanan dan teknologi milik Tiongkok.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - China pada Jumat (4/6/2021) mendesak Amerika Serikat untuk mencabut larangan investasi di perusahaan pertahanan dan tekonologi milik mereka, Channel News Asia melaporkan.
China juga ingin Amerika Serikat menghormati hukum dan prinsip pasar, serta menarik daftar larangan investasi, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, Wang Wenbin dalam jumpa pers.
Diketahui, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden pada Kamis (4/6/2021), telah menandatangani aturan larangan investasi di 59 perusahaan yang memiliki hubungan dengan militer China.
Larangan investasi baru akan berlaku pada 2 Agustus 2021 pukul 12.01 di New York, menurut pejabat pemerintah yang tidak ingin disebutkan namanya.
Pejabat itu menambahkan, investor memiliki waktu satu tahun untuk melakukan divestasi penuh.
Baca juga: Biden Blokir 59 Perusahaan China dalam Amandemen Perintah Trump
Baca juga: Pria di China Jadi Korban Penipuan, Kaget Lihat Live Streaming Pernikahan Istrinya dengan Pria Lain
Adapun perintah Biden tersebut sebagian besar merupakan kelanjutan dari kebijakan yang dikeluarkan oleh mantan Presiden Donald Trump.
Di mana sebelumnya perintah itu ditentang di pengadilan dan membingungkan investor mengenai sejauh mana jangkauannya ke anak perusahaan dari perusahaan yang diblokir.
Posisi Biden atas perintah Trump telah diawasi ketat oleh Wall Street dan Capitol Hill, di mana anggota parlemen dari kedua belah pihak telah menyerukan sikap yang kuat terhadap China atas berbagai masalah mulai dari perdagangan hingga hak asasi manusia (HAM).
Dikutip dari Aljazeera, banyak perusahaan yang masuk dalam daftar blokir Biden, sudah ada saat pemerintahan Trump.
Di antaranya tiga perusahaan telekomunikasi terbesar di negara itu, yaitu China Mobile Communications Group Co, China Unicom Ltd dan China Telecommunications Corp.
Sedangkan perusahaan pertahanan yang masuk dalam daftar blokir Biden adalah Aviation Industry Corp of China Ltd, yang merupakan salah satu raksasa militer China yang paling terkenal.
Kemudian China North Industries Group Corp, China Aerospace Science and Industry Corporation Ltd, dan China Shipbuilding Industry Co.
Daftar blokir Biden juga termasuk Hangzhou Hikvision Digital Technology Co, yang merupakan perusahaan pengembang kamera pengintai dan teknologi pengenalan wajah.
Perusahaan itu telah membantu pihak berwenang China meluncurkan inisiatif 'kota aman' di Xinjiang, di mana etnis Uyghur menghadapi penganiayaan.