China Desak AS Cabut Larangan Investasi di Perusahaan Pertahanan dan Teknologinya
China mendesak Amerika Serikat untuk mencabut larangan investasi bagi warga AS di perusahaan pertahanan dan teknologi milik Tiongkok.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Whiesa Daniswara
Perusahaan dalam daftar blokir Biden yang tidak tercakup dalam larangan awal Trump, termasuk Zhonghang Electronic Measuring Instruments Co dan Jiangxi Hongdu Aviation Industry Co.
Lainnya termasuk Proven Honour Capital Ltd, Proven Glory Capital Ltd, Shaanxi Zhongtian Rocket Technology Co, Inner Mongolia First Machinery Group Co, Changsha Jingjia Microelectronics Co, China Avionics Systems Company Ltd, China Satellite Communications Co, China-based Costar Group Co, Fujian Torch Electron Technology Co, dan Guizhou Space Appliance Co.
Departemen Keuangan merilis panduan tentang hukuman pada Kamis (3/6/2021) malam.
Selanjutnya Departemen Keuangan akan memperbarui daftar tersebut secara bergulir, kata salah satu pejabat.
Di bawah perintah Biden, larangan investasi akan berlaku untuk anak perusahaan hanya jika mereka terdaftar di Kantor Pengawasan Aset Asing.
Perintah yang diubah mengklarifikasi bahwa tindakan itu tidak akan lagi berlaku untuk perusahaan yang namanya sangat cocok dengan entitas yang terdaftar, kata pejabat administrasi Biden.
Daftar OFAC akan dikoordinasikan dengan Departemen Negara dan Pertahanan.
Pentagon, yang diminta oleh Kongres untuk menyimpan daftar perusahaan yang terkait dengan militer China, diperkirakan akan merilis nama perusahaan tambahan pada hari Kamis.
Beberapa perusahaan akan terdaftar oleh Pentagon dan OFAC, kata para pejabat.
Sebagai informasi, amandemen perintah Trump datang setelah dua perusahaan China berhasil menantangnya di pengadilan AS.
Tim Biden mengatakan revisi diperlukan untuk memastikan itu sah secara hukum dan berkelanjutan dalam jangka panjang.
Baca juga: Biden Beberkan Rencana AS Berbagi 80 Juta Dosis Vaksin Covid-19 ke Dunia
Baca juga: Biden Perluas Daftar Perusahaan China Terlarang untuk Investor AS
(Tribunnews.com/Rica Agustina)