Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tentara Korea Utara Diizinkan Cuti 20 Hari Asalkan Bisa Membawa 300 Kilogram Makanan

Korps Sembilan Korea Utara mengizinkan anggota militernya cuti asalkan bisa membawa persediaan makanan untuk unit mereka.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
zoom-in Tentara Korea Utara Diizinkan Cuti 20 Hari Asalkan Bisa Membawa 300 Kilogram Makanan
STR / KCNA VIA KNS / AFP
Gambar tak bertanggal dan dirahasiakan ini dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) melalui KNS menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sedang memeriksa 1524 Unit tentara Rakyat Korea Utara. 

TRIBUNNEWS.COM - Korps Sembilan Korea Utara mengizinkan anggota militernya cuti asalkan bisa membawa persediaan makanan untuk unit mereka.

Menurut laporan Daily NK pada (4/6/2021), militer menyebutnya 'cuti gandum'.

Sumber di Provinsi Hamgyong Utara mengatakan kepada media Korea Utara ini bahwa tentara yang punya kekuatan finansial diberikan cuti.

Syaratnya, mereka harus membawa makanan seperti biji, gandum, atau beras yang dibutuhkan oleh unit.

Sebenarnya, kebijakan ini telah diterapkan militer Korea Utara sejak lama.

Baca juga: Belgia Tarik Duta Besar dari Korea Selatan setelah sang Istri Diduga Tampar Petugas Toko Pakaian

Baca juga: Tentara Korea Utara Tewas setelah Injak Ladang Ranjau, Petugas Patroli Malah Mabuk-mabukan

Tentara Korea Utara di tepi sungai Yalu di Sukju, Provinsi Pyongan Utara
Tentara Korea Utara di tepi sungai Yalu di Sukju, Provinsi Pyongan Utara. (DailyNK)

Tentara akan diizinkan cuti selama 10 hingga 20 hari untuk mencari makanan bagi unit mereka.

Prajurit Korps Sembilan yang baru saja cuti diharapkan bisa menyelesaikan 'misi' tersebut sebelum kembali ke pangkalan militer.

BERITA REKOMENDASI

Awal Mei lalu, Pemimpin Tertinggi Korut, Kim Jong Un, mengatakan bahwa "tentara dalam kondisi gizi yang berbahaya."

Dia memerintahkan unit militer untuk memastikan bahwa "tentara diberikan setidaknya satu makanan berbahan dasar kacang dalam sehari (contohnya bubur kedelai atau susu kedelai)."

Menurut Daily NK, itu merupakan peringatan Kim kepada para pejabat militer bahwa "komandan yang gagal memberi makan kacang (kepada tentara) akan dihukum tanpa ampun." 

Departemen logistik Korps Sembilan mulai memilih tentara yang relatif mampu secara ekonomi.

Staf umum unit langsung mengeluarkan surat perintah perjalanan kepada para personel yang terpilih.

Gambar ini diambil pada 14 Januari 2021 dan dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada 15 Januari menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberi isyarat dari tribun selama parade militer merayakan Kongres ke-8 Partai Pekerja Korea (WPK) di Pyongyang.
Gambar ini diambil pada 14 Januari 2021 dan dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada 15 Januari menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberi isyarat dari tribun selama parade militer merayakan Kongres ke-8 Partai Pekerja Korea (WPK) di Pyongyang. (KCNA VIA KNS / AFP)

Prajurit yang diberikan 'cuti gandum' ini akan dibekali izin untuk melakukan tugas tertentu sehingga tidak akan tertangkap dalam inspeksi.

"Sebelumnya, mereka menyebut kebijakan itu sebagai 'cuti kacang' namun kali ini mereka menyebutnya 'cuti gandum'," kata sumber ini.

"Para prajurit ditugaskan untuk membawa kembali kacang-kacangan jika mereka bisa."

"Jika mereka tidak bisa, mereka telah diberitahu untuk membawa kembali beras atau jagung dalam jumlah yang sesuai," tambah sumber ini.

Setiap prajurit diminta membawa pulang 300 kilogram kacang-kacangan.

Otoritas militer juga menekankan bahwa para prajurit ini harus kembali ke unit mereka 10 hingga 14 hari sebelum pelatihan militer musim panas pada 1 Juli dimulai.

Sehingga, para tentara ini dipaksa mengumpulkan makanan dan membawanya kembali ke pangkalan militer dalam waktu singkat.

Baca juga: Pelihara Kucing Diam-diam, Satu Keluarga di Korea Utara Diisolasi Paksa

Baca juga: Pria Korea Utara Dikabarkan Dieksekusi karena Jual Video Korea Selatan, Ditembak di Depan 500 Orang

Dikhawatirkan, beban untuk mencari bahan makanan ini akan dialihkan para tentara kepada masyarakat di sekitar mereka.

Bahkan muncul spekulasi, tentara nekat mencuri jika mereka tidak berhasil menjalankan misi tersebut.

Ada dugaan bahwa pandemi Covid-19 berdampak pada kondisi militer di Korea Utara.

Daily NK baru-baru ini juga melaporkan otoritas Korut memerintahkan pendirian rumah sakit pemulihan untuk merawat tentara yang menderita gizi buruk.

Kondisi kesehatan ini dikhawatirkan akan menyebabkan desersi dan penyimpangan lain dalam kedisiplinan militer.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas