Kapal yang Bawa 200 Orang Terbalik, Jasad 25 Migran Afrika Ditemukan di Lepas Pantai Yaman
Jasad 25 migran ditemukan di lepas pantai Yaman, setelah kapal yang membawa hingga 200 orang, dilaporkan terbalik.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Jasad 25 migran ditemukan di lepas pantai Yaman, setelah perahu yang membawa hampir 200 orang dilaporkan terbalik.
Melansir Al Jazeera (Senin, 14/6/2021), otoritas provinsi Lahij, Ahmed Ali mengatakan kepada AFP bahwa perahu terbalik dua hari yang lalu.
"Perahu tersebut membawa antara 160 hingga 200 orang," katanya mengutip informasi yang diberikan oleh penyelundup Yaman.
Sementara itu, nasib orang lain yang berada di perahu sama masih belum jelas.
Baca juga: Pekerja Migran di Malaysia Memenangkan Gugatan Buruh Rp17,2 M Melawan Goodyear
Baca juga: Perjuangan Imigran di AS Dibalut Tarian dan Nyanyian Hadir di Film In The Heights
Nelayan di Yaman selatan menuturkan kepada AFP bahwa mereka menemukan 25 jasad korban yang tampaknya berasal dari Afrika.
Ia membeberkan, memang beberapa orang dari sana diketahui mencoba mencapai Yaman sebelum menyeberang ke negara-negara Teluk.
Para nelayan mengatakan, mayat-mayat itu mengambang di perairan daerah Ras al-Ara di provinsi selatan Lahij, menghadap ke Selat Bab el-Mandeb di lepas pantai Djibouti.
"Kami melihat mayat-mayat mengambang di air 16 kilometer dari pantai Ras al-Ara," kata salah satu nelayan.
Organisasi Internasional untuk Migrasi PBB mengkonfirmasi kepada AFP bahwa sebuah kapal tenggelam di daerah itu.
Pihak terkait menegaskan masih berusaha untuk menetapkan rincian insiden tersebut.
Baca juga: Perjalanan Pertama sebagai Wapres, Kamala Harris Minta Migran Guatemala untuk Tidak Datang ke AS
Baca juga: 7.300 Pekerja Migran Bakal Pulang ke Tanah Air, Cak Imin: Berikan Perlindungan Optimal
Terlepas dari konflik di Yaman, para migran terus melakukan perjalanan ke sana dengan harapan dapat mencari pekerjaan di negara tetangga Arab Saudi dan negara-negara kaya akan minyak lainny, yang ekonominya bergantung pada jutaan pekerja asing.
Migran sering menemukan diri mereka terdampar di Yaman, yang terperosok dalam krisis kemanusiaan terburuk di dunia setelah enam tahun konflik.
Dalam beberapa bulan terakhir, puluhan migran tewas di Selat Bab el-Mandeb yang memisahkan Djibouti dari Yaman, rute utama untuk perdagangan internasional tetapi juga untuk perdagangan manusia.
Berita lain terkait dengan Migran
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)