Kim Jong Un Akui Kondisi Pangan di Negaranya Sedang 'Genting'
Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un mengkaui bahwa negaranya berada dalam situasi pangan 'tegang'.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un mengakui bahwa situasi pangan di negaranya tengah "genting."
Dilansir Yahoo! News, kondisi itu menjadi perhatian karena Korea Utara sebelumnya pernah menderita kelaparan dahsyat pada 1990-an, di mana ratusan ribu orang meninggal.
Baca juga: Dampak Mundurnya Korut, Timnas Malaysia Butuh Bantuan Indonesia
Baca juga: Korut Mundur, Timnas Malaysia Kena Getahnya, Semua Poin Kemenangan Atas Indonesia Dibatalkan
Negara miskin yang tengah berada di bawah berbagai sanksi internasional atas program pengembangan nuklir dan rudal balistik itu telah lama berjuang mencari 'makan' sendiri, kini menderita kekurangan pangan kronis.
Terjemahan: Kim Jong Un telah mengakui bahwa situasi makanan Korea Utara "genting", lapor media pemerintah. Pengakuan mengkhawatirkan di negara yang menderita kelaparan menghancurkan pada 1990-an di mana ratusan ribu meninggal.
Korea Utara menghadapi lebih banyak tekanan ketika pandemi virus corona melanda seluruh dunia, serangkaian badai musim panas dan banjir yang melanda negara tersebut.
Pada pertemuan pleno komite pusat Partai Buruh Korea yang berkuasa, Kim Jong Un mengklaim ekonomi tahun ini membaik.
Kantor berita resmi KCNA melaporkan pada Rabu (16/6/2021) bahwa produksi industri disebut tumbuh 25 persen dari tahun sebelumnya.
"Tetapi, nampaknya ada serangkaian penyimpangan karena sejumlah tantangan," tambah Kim Jong Un.
"Situasi pangan masyarakat sekranag semakin tegang karena sektor pertanian gagal memenuhi rencana produski biji-bijian, sebab rusak akibat topan tahun lalu," tutur Kim Jong Un.
Baca juga: Kim Jong Un Larang Rakyat Korut Pakai Skinny Jeans, Khawatir Bisa Pengaruhi Rezim
Baca juga: POPULER INTERNASIONAL: 4 Warga Korut Ditembak di Depan Umum | Selalu Gagal Hamil, Ternyata Dia Pria
Seperti diketahui, serangkaian topan musim panas yang melanda Korea Utara telah memicu banjir yang menghancurkan ribuan rumah dan menggenangi lahan pertanian.
Kim Jong Un lantas menyerukan langkah-langkah untuk meminimalkan dampak bencana alam seperti itu, dengan mengatakan bahwa memastikan panen yang baik adalah "prioritas utama".
KCNA melaporkan, pertemuan pleno komite pusat Partai Buruh juga membahas pandemi virus corona yang berkepanjangan.
Pyongyang memiliki infrastruktur medis yang buruk dan kekurangan obat-obatan kronis dan analis mengatakan wabah virus corona akan mendatangkan malapetaka di negara yang terisolasi itu.
Korea Utara memberlakukan penguncian ketat ketika menutup perbatasannya pada Januari tahun lalu untuk menghentikan penyebaran virus dari negara tetangga China, tempat virus itu pertama kali muncul sebelum melanda dunia.