POPULER Internasional: Wisuda Massal di Wuhan Tanpa Prokes | Nasib 38 Istri setelah Suami Meninggal
Kumpulan berita populer Internasional, di antaranya Wuhan yang gelar wisuda massal dengan tidak lagi menerapkan protokol kesehatan
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Mengapa? Karena di Jepang sedikit sekali penggunaan obat generik saat itu.
"Selain itu juga citra yang buruk, obat murah kualitas juga jelek. Citra buruk itu di Jepang yang membuat orang enggan memakai obat generik. Tetapi kini setelah saya kampanyekan obat generik, setelah terbuka mata saya melihat Indonesia, akhirnya tingkat penggunaan obat generik di Jepang saat ini mencapai sekitar 80%."
Kementerian kesehatan Jepang juga akhirnya ikut mempromosikan penggunaan obat generik di Jepang.
"Namun karena tahun ini ada dua kasus di mana sebuah obat generik tercampur dengan materi lain yang salah, membuat kasus cukup besar dan kekagetan di masyarakat muncul lagi, citra obat generik tertahan lagi," jelasnya lagi.
Profesor Muto selama dua tahun (1986-1988) juga pernah bekerja di Brooklyn New York Amerika Serikat, mempelajari mengenai dokter keluarga yang belum terkenal di Jepang saat itu.
4. Pria yang Miliki 38 Istri Meninggal Dunia, Kini Keluarga Bingung Tentukan Kepala Keluarga Baru
Meninggalnya salah satu kepala keluarga terbesar di dunia, Ziona Chana menimbulkan tanda tanya mengenai pemimpin baru keluarganya.
Ziona Chana memiliki 38 istri, 89 anak, dan 36 cucu yang tinggal satu rumah.
Dia meninggal pada usia 76 tahun di sebuah rumah sakit di Aizawl, India pada Minggu (13/6/2021).
Dilansir Arab News, Chana merupakan sosok patriarki sekte Kristen yang mempraktikkan poligami.
Sebelum meninggal dunia, Chana tidak pernah menyebutkan siapa yang akan melanjutkan posisinya sebagai kepala keluarga.
Baca juga: Ziona Chana, Kepala Keluarga Terbesar di Dunia Wafat, Tinggalkan 38 Istri, 89 Anak, dan 33 Cucu
Baca juga: Tes DNA Pasien ODGJ Keluar, Ternyata Bukan Abrip Asep, Polisi yang Hilang Saat Tsunami Aceh
Chana diyakini menderita diabetes dan hipertensi.
"Penggantinya akan ditentukan oleh gereja. Pertama penguburan akan dilakukan, dan kemudian gereja akan memutuskan," kata anak tertua Chana, Para Nunparliana (60) pada Selasa (15/6/2021).
Nunparliana sendiri memiliki dua istri dan 11 anak.
Dia diperkirakan akan menjadi pengganti ayahnya menjadi kepala keluarga berisi 163 anggota itu.
"Sebuah ruang pemakaman khusus sedang disiapkan untuk ayah kami, dan dia akan dimakamkan dalam dua hingga tiga hari ke depan," ujar putri Chana, Thartei Chhuanthar (50).
(Tribunnews.com)