Jet Tempur Israel Targetkan Jalur Gaza untuk Kedua Kalinya Sejak Gencatan Senjata
Jet tempur Israel meluncurkan serangkaian serangan udara ke Jalur Gaza untuk kedua kalinya sejak gencatan senjata yang mengakhiri 11 hari pertempuran.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Jet tempur Israel meluncurkan serangkaian serangan udara ke Jalur Gaza untuk kedua kalinya sejak gencatan senjata yang mengakhiri 11 hari pertempuran pada bulan lalu.
Sumber Palestina di lapangan mengatakan rudal Israel menghantam beberapa situs milik kelompok bersenjata di barat laut Kota Gaza dan utara Beit Lahia yang terkepung pada Kamis (17/6/2021).
Melansir Al Jazeera, selain ladang pertanian di timur kota selatan, Khan Younis, sebuah gedung adminstrasi sipil di timur Jabaliya di sisi utara juga menjadi target serangan tersebut.
Tidak ada korban yang dilaporkan.
Terjemahan: Momen saat gedung administrasi sipil di timur Jabaliya di Gaza utara menjadi target.
Baca juga: Prediksi Albert Einstein soal Keruntuhan Israel Tertulis Dalam Surat Singkat, Hanya 50 Kata
Baca juga: Wanita Palestina Ditembak Mati di Yerusalem, Diduga Sengaja Tabrakkan Mobil ke Arah Pasukan Israel
Setelah serangan udara, juru bicara Hamas, Fawzi Barhoum, kelompok yang menguasai Jalur Gaza angkat bicara lewat sebuah pernyataan.
"Pemboman terhadap situs-situs perlawanan adalah pertunjukan demonstratif oleh pemerintah baru Israel", katanya, mengacu pada pemerintahan yang disetujui pada Minggu oleh parlemen Israel, dengan nasionalis sayap kanan Naftali Bennett dilantik sebagai perdana menteri.
"Perlawanan akan diwaspadai untuk membela rakyat kami, rakyat kami, dan tempat suci kami," tambah pernyataan itu.
TV Al Aqsa milik Hamas melaporkan bahwa sebuah pesawat tak berawak Israel jatuh di sebelah barat Kota Gaza.
Media Israel melaporkan bahwa tentara menyerang sasaran Hamas di dalam Jalur Gaza sebagai tanggapan atas peluncuran balon pembakar oleh para aktivis di wilayah tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, tentara mengatakan akan "terus menghancurkan kemampuan dan struktur militer Hamas dan meminta pertanggungjawaban atas apa yang terjadi di Jalur Gaza".
Setidaknya 257 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak, tewas dalam pemboman 11 hari di Jalur Gaza bulan lalu.
Di pihak Israel, 13 orang, termasuk dua anak-anak, tewas oleh roket yang ditembakkan dari Gaza.
Baca juga: Pesawat Tempur Israel Membombardir Jalur Gaza Lagi
Serangan Balon Udara
Pada Rabu (16/6/2021), Israel juga melakukan serangan udara, menargetkan fasilitas Hamas.
Melansir itv.com, balon pembakar yang dikirim Palestina ke Israel menyebabkan sedikitnya 20 kebakaran di ladang wilayah Israel selatan.
Serangan dari Palestina datang setelah ratusan ultra-nasionalis Israel turun ke jalan dan berbaris di Yerusalem timur.
Pawai tersebut menandai acara tahunan untuk merayakan penaklukan Israel atas Yerusalem timur pada 1967 lalu, namun acara dianggap sebagai provokasi.
Baca juga: Israel Lancarkan Serangan Udara ke Gaza setelah Palestina Kirim Balon Pembakar
Baca juga: BREAKING NEWS: Militer Israel Konfirmasi Serangan Udara ke Gaza
Sementara, Hamas mengimbau warga Palestina untuk menentang kegiatan yang dianggap dapat memicu kembali perang 11 hari yang baru saja padam.
Alunan musik menggelegar, ratusan kaum nasionalis Yahudi berkumpul dan bergerak menuju Gerbang Damaskus.
Para pemuda mendominasi kerumunan tersebut. Banyak di antara mereka memegang bendera Israel biru-putih, menari serta menyanyikan lagu-lagu religi.
Dalam lirik lagu lain yang dinyanyikan terdengar "semoga desamu terbakar".
Terkait hal tersebut, melalui twitannya, Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid mengatakan mereka yang meneriakkan slogan-slogan rasis adalah "aib bagi rakyat Israel".
"Fakta bahwa ada kaum radikal yang bendera Israel mewakili kebencian dan rasisme adalah keji dan tak termaafkan," lanjutnya.
Berita lain terkait dengan Israel Serang Jalur Gaza
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.