Trump Akhirnya Sadar Dia Bukan Lagi Presiden setelah Lihat Pertemuan Biden-Putin, Ungkap Analis
Donald Trump akhirnya sadar dirinya bukan lagi presiden AS setelah melihat pertemuan Joe Biden dan Vladimir Putin, ungkap analis politik
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Sementara itu, Putin sebelumnya mengatakan dalam jumpa persnya sendiri bahwa pembangkang mendapatkan apa yang pantas dia dapatkan.
Baca juga: Biden-Putin Bertemu untuk Pertama Kali, Awalnya Canggung dan Hindari Tatap Muka
Baca juga: Jelang Pertemuan Biden-Putin, Ini 3 Hal yang Diharapkan Gedung Putih
Seperti yang diketahui, Navalny diracun dengan racun saraf novichok di Rusia, yang diduga ulah pihak Kremlin.
Putin mengatakan Navalny tahu dia akan ditahan ketika kembali ke Rusia dari Jerman setelah menjalani perawatan di rumah sakit, tetapi pemimpin oposisi itu tetap datang.
Perang Dingin
Biden mengatakan kepada wartawan bahwa diskusi berlangsung intens dan terperinci dan ia telah melakukan apa yang harus dilakukan.
Biden menambahkan, "hal terakhir yang dia (Putin) inginkan sekarang adalah Perang Dingin".
Namun Biden mengklaim pemimpin Rusia itu tidak siap untuk meletakkan senjatanya karena dia "khawatir akan dikepung dan kekhawatiran AS akan menjatuhkannya".
Dia mengatakan Perang Dingin "tidak diinginkan siapapun", menambahkan hubungan AS-Rusia harus stabil.
Pengendalian Senjata Nuklir
Dalam pernyataan bersama yang dirilis setelah KTT, Biden dan Putin menegaskan kembali komitmen mereka untuk pengendalian senjata.
"Perpanjangan New START Treaty baru-baru ini menunjukkan komitmen kami terhadap kontrol senjata nuklir. Hari ini, kami menegaskan kembali prinsip bahwa perang nuklir tidak dapat dimenangkan dan tidak boleh diperangi," kata pernyataan itu.
Biden juga mengatakan dia pikir ada "prospek murni untuk secara signifikan meningkatkan hubungan antar negara tanpa menyerahkan satu hal pun berdasarkan prinsip dan nilai".
Ia mengatakan tidak ada ancaman di pertemuan puncak yang digelar di sebuah vila di tepi Danau Jenewa itu, hanya pernyataan sederhana yang dibuat.
Biden mengatakan tidak ada pengganti untuk dialog tatap muka, karena dia telah mengatakan kepada Putin bahwa agendanya bukanlah melawan Rusia, tetapi untuk rakyat Amerika.