Filipina Tandatangani Kesepakatan 40 Juta Dosis Vaksin Pfizer-BioNTech
Pemerintah Filipina telah menandatangani perjanjian untuk 40 juta dosis vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Pfizer dan BioNTech.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, MANILA — Pemerintah Filipina telah menandatangani perjanjian untuk 40 juta dosis vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Pfizer dan BioNTech.
Ini merupakan kesepakatan vaksin Covid-19 terbesar hingga saat ini yang pernah terjadi.
“Pengiriman vaksin akan dimulai "setelah delapan minggu mulai Agustus", kata kepala pengadaan Vaksin, Carlito Galvez seperti dilansir Reuters dan Channel News Asia, Senin (21/6/2021).
Pekan lalu Filipina memulai program memvaksinasi 35 juta orang yang bekerja di luar rumah, sambil terus mengimunisasi sektor prioritas seperti tenaga kesehatan dan warga lanjut usia, berharap untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity pada tahun ini.
Lebih dari 8 juta dosis telah diberikan, di mana sekitar 6 juta di antaranya adalah dosis pertama. Ini menunjukkan peluncuran vaksin yang lambat dari target pemerintah untuk memvaksinasi hingga 70 juta orang tahun ini.
Pasokan vaksin di sekitar ibukota Manila tetap terbatas, sementara kasus Covid-19 di beberapa provinsi telah melonjak, mempersulit upaya untuk meningkatkan dorongan imunisasi di negara dengan beberapa jumlah kasus infeksi dan kematian terbesar di Asia.
Baca juga: Pesanan Terbesar, Filipina Amankan 40 Juta Dosis Vaksin Pfizer untuk Warganya
Dengan kesepakatan terbaru, Filipina telah mengamankan pengiriman 113 juta dosis dari lima produsen vaksin - juga termasuk China Sinovac dengan 26 juta dosis, Rusia Sputnik V dengan 10 juta dosis, 20 juta dosis dari Moderna dan 17 juta dosis dari AstraZeneca.
Peningkatan tercatat ketika Taiwan mengharapkan 2,5 juta dosis vaksin Moderna tiba pada hari Minggu dari Amerika Serikat.
“Filipina juga mengharapkan pengiriman vaksin dari fasilitas COVAX internasional mencapai 44 juta dosis, sementara 16 juta dosis vaksin yang dikembangkan oleh Novavax dan Johnson & Johnson masih dalam negosiasi,” kata Galvez.
“Pengaturan baru akan secara signifikan meningkatkan program imunisasi nasional kami dan akan memungkinkan kami untuk mewujudkan tujuan kami untuk mencapai kekebalan kelompok pada akhir tahun," katanya.
“Filipina akan mengizinkan vaksin Pfizer-BioNTech diberikan kepada anak-anak berusia 12 hingga 15 tahun, kemungkinan mulai akhir tahun ini ketika persediaan vaksin akan meningkat dan inokulasi sektor prioritas telah selesai,” katanya.(Reuters/Channel News Asia)