Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid Dijadwalkan akan Lakukan Kunjungan Pertama ke UEA

Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid dijadwalkan akan melakukan kunjungan ke Uni Emirat Arab (UEA) pekan depan.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid Dijadwalkan akan Lakukan Kunjungan Pertama ke UEA
DEBBIE HILL / POOL / AFP
Pemimpin oposisi sentris Israel Yair Lapid menyampaikan pernyataan kepada pers di Knesset (parlemen Israel) di Yerusalem pada 31 Mei 2021. Lapid mengatakan "banyak rintangan" masih ada sebelum koalisi yang beragam untuk menggulingkan Perdana Menteri sayap kanan yang sudah lama menjabat, Benjamin Netanyahu dapat disepakati. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid dijadwalkan akan melakukan kunjungan ke Uni Emirat Arab (UEA) pekan depan.

Ini merupakan agenda pertama Lapid sebagai diplomat tinggi Israel.

Melansir Al Jazeera, kunjungan ini juga disebut-sebut yang pertama kali terjadi setelah normalisasi hubungan antara Israael-UEA tahun lalu.

Kementerian Luar Negeri Israel pada Senin (21/6/2021) mengatakan bahwa Lapid akan mengunjungi UEA dari 29-30 Juni 2021.

Dalam perjalanan dinas luar negerinya, Lapid akan meresmikan Kedutaan Besar Israel di Abu Dhabi dan Konsulat di Dubai.

Baca juga: Profil Yair Lapid, Pemimpin Oposisi yang Menantang Benjamin Netanyahu dalam Pemilu Israel

Baca juga: Pemerintahan Baru Israel, Berikut Garis Waktu Kesepakatan antara Yair Lapid dan Naftali Bennett

Pemimpin oposisi sentris Israel Yair Lapid menyampaikan pernyataan kepada pers di Knesset (parlemen Israel) di Yerusalem pada 31 Mei 2021. Lapid mengatakan
Pemimpin oposisi sentris Israel Yair Lapid menyampaikan pernyataan kepada pers di Knesset (parlemen Israel) di Yerusalem pada 31 Mei 2021. Lapid mengatakan "banyak rintangan" masih ada sebelum koalisi yang beragam untuk menggulingkan Perdana Menteri sayap kanan yang sudah lama menjabat, Benjamin Netanyahu dapat disepakati. (DEBBIE HILL / POOL / AFP)

UEA, Bahrain, Maroko, dan Sudan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel di bawah Perjanjian Abraham, yang ditengahi oleh mantan Presiden AS Donald Trump.

Di sisi lain, Palestina telah mengutuk normalisasi tersebut, dengan mengatakan bahwa itu adalah pengkhianatan besar oleh negara-negara Arab dan merusak upaya menuju penentuan nasib sendiri Palestina.

Berita Rekomendasi

Sejak kesepakatan itu ditandatangani September lalu, UEA, negara kaya minyak dengan pengaruh regional yang cukup besar, telah menandatangani sejumlah besar kesepakatan bisnis dengan Israel.

Kedua negara telah sepakat untuk mengabaikan persyaratan visa bagi warga negara masing-masing.

Israel-UEA juga menandatangani sejumlah perjanjian bilateral di bidang investasi, pariwisata, penerbangan langsung, keamanan, dan telekomunikasi.

Pemerintah baru Israel dan Amerika Serikat mengatakan mereka berharap untuk mencapai kesepakatan serupa dengan negara-negara Arab lainnya.

Sebelum Perjanjian Abraham, Mesir dan Yordania adalah satu-satunya negara Arab yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

Baca juga: Pascaperang 11 Hari Israel-Hamas, Warga Gaza Hadapi Pembangunan Ulang yang Habiskan Biaya Mahal

Baca juga: HNW Serukan Indonesia Bersama Malaysia Dan Brunei Boikot Produk Israel

Kesepakatan UEA-Israel

UEA merupakan negara Teluk Arab pertama yang mengumumkan hubungan aktif dengan Israel.

Arab Saudi telah melunakkan sikapnya terhadap Israel tetapi menolak untuk menormalkan hubungan.

Tak lama setelah kesepakatan tercapai, pemerintahan Trump mengizinkan penjualan 50 jet tempur canggih F-35 ke UEA, yang akan menjadikannya negara kedua di Timur Tengah, setelah Israel, yang memperolehnya.

Namun, pemerintahan Biden menunda kesepakatan itu pada Januari setelah mendapat kritik keras dari Demokrat di Kongres,

Menurut Partai Demokrat, penjualan itu terlalu cepat dan tanpa transparansi yang memadai.

Tetapi pada April, pemerintah memutuskan untuk melanjutkan penjualan senjata senilai $23 miliar dan akan bekerja sama dengan UEA untuk memastikan kepatuhan terhadap standar hak asasi manusia dan hukum perang.

Baca juga: PM Israel Naftali Bennett Kirim Peringatan ke Hamas: Kesabaran Kami Sudah Habis

Berita lain terkait Yair Lapid

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas