Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

WHO Peringatkan Varian Delta sebagai Varian Terkuat dan Paling Cepat Menular

varian Delta lebih mudah menular daripada Alpha dan jenis asli yang muncul dari Wuhan, Cina pada akhir 2019.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in WHO Peringatkan Varian Delta sebagai Varian Terkuat dan Paling Cepat Menular
Freepik
ILUSTRASI Gejala Covid-19 Varian Delta. WHO peringatkan bahaya varian Delta. 

TRIBUNNEWS - Varian Delta yang pertama kali diidentifikasi di India berpotensi menjadi lebih mematikan daripada virus corona yang berasal dari Wuhan.

Varian Delta disebut lebih cepat menular dan membuat pasien menjadi sakit parah.

Hal ini diungkapkan Dr. Mike Ryan, Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan World Health Organization (WHO).

Menurutnya varian Delta menjadi varian paling dominan di seluruh dunia.

Varian Delta yang sangat menular adalah jenis virus corona tercepat dan terkuat yang pernah ada dan akan mengambil orang yang paling rentan, terutama di tempat-tempat dengan tingkat vaksinasi Covid-19 yang rendah.

Ilustrasi virus corona
Ilustrasi virus corona (hearingreview)

Baca juga: Soal Varian Delta Plus, Ahli Paru India Bantah Bisa Picu Gelombang ke-3, Kini Ditemukan di 9 Negara

Baca juga: India Laporkan Temuan Varian Baru Covid-19 Delta Plus

“Varian Delta ini lebih cepat, lebih bugar daripada varian sebelumnya, dan oleh karena itu jika ada orang yang dibiarkan tanpa vaksinasi, mereka tetap berada pada risik tertinggi,” kata Ryan.

Bahkan WHO melabeli varian Delta sebagai varian yang menjadi perhatian bulan lalu.

Berita Rekomendasi

Sebuah varian dapat diberi label sebagai 'perhatian' jika terbukti lebih menular, lebih mematikan, atau lebih resisten terhadap vaksin.

"Varian Delta sekarang menggantikan Alpha, varian yang sangat menular yang melanda Eropa dan kemudian AS awal tahun ini," ujar Dr. Paul Offit, Direktur Pusat Pendidikan Vaksin di Rumah Sakit Anak Philadelphia dikutip Tribunnews dari CNBC News, Kamis (24/6/2021).

Maria Van Kerkhove, Pejabat Teknis WHO untuk Covid-19 mengungkapkan varian Delta kini telah menyebar ke 92 negara.

Varian ini membuat setidaknya 10% dari semua kasus baru di Amerika Serikat.

Tabung oksigen dari sektor industri di India memang menjadi salah satu penopang kebutuhan rumah sakit di India pasca melonjaknya kasus virus corona (Covid-19).
Tabung oksigen dari sektor industri di India memang menjadi salah satu penopang kebutuhan rumah sakit di India pasca melonjaknya kasus virus corona (Covid-19). (Times of India)

Baca juga: Penjelasan Terkait Varian Delta dan Gejalanya, Disebut Lebih Menular dari Covid-19 di Awal Pandemi

Baca juga: Virus Corona Varian Delta Disebut Lebih Menular dan Berbahaya Dibandingkan Alpha

Inggris baru-baru ini melihat varian Delta menjadi strain dominan di sana, melampaui varian Alpha yang pertama kali terdeteksi disana.

Varian Delta sekarang membuat lebih dari 60% kasus baru di Inggris

Ia mengatakan ada laporan bahwa varian delta juga menyebabkan gejala yang lebih parah, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi kesimpulan tersebut.

Namun ada tanda-tanda varian Delta dapat memicu gejala yang berbeda dari varian lainnya.

"Tidak ada varian yang benar-benar menemukan kombinasi penularan tinggi dan mematikan, tetapi varia Delta adalah yang paling mampu dan tercepat dan terkuat dari virus-virus lainnya,” kata Maria.

Maria mengungkapkan jika saat ini belum ada vaksin yang tepat untuk melindungi dari bahaya varian Delta.

WHO telah mendesak negara-negara kaya, termasuk Amerika Serikat untuk menyumbangkan dosis vaksinnya.

Studi menunjukkan varian Delta 60% lebih mudah menular daripada Alpha yang sebelumnya disebut lebih menular daripada jenis asli yang muncul dari Wuhan, Cina pada akhir 2019.

(Tribunnews.com/Mohay)

Simak Berita lain Terkait Varian Delta Plus

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas