Kisah Wanita Bunuh Ayah Tiri yang Jadi Suaminya, Alami KDRT hingga Divonis 1 Tahun Penjara
Seorang wanita, Valerie Bacot, membunuh ayah tiri yang kemudian jadi suaminya karena mengalami pelecehan dan KDRT. Kini dia divonis 1 tahun penjara.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Sri Juliati
Polette memberinya instruksi melalui lubang suara yang harus dipakainya.
Hal itu untuk memastikan Bacot memenuhi tuntutan klien yang Polette tagih antara 20 euro sampai 50 euro (Rp 345.00 sampai Rp 862.000).
Baca juga: Diduga Sedang Berselingkuh, Oknum PNS di Bandar Lampung Digerebek, Kerap Lakukan KDRT
Baca juga: UPDATE Dugaan Pelecehan Seksual, Gofar Hilman Minta Maaf dan Ingin Kebenaran Segera Terungkap
Penyelidik menetapkan bahwa Polette mengancam akan membunuhnya jika Bacot menolak, menodongkan pistol ke arahnya berkali-kali.
Ketika Polette mulai menanyai putri mereka yang berusia 14 tahun, Karline, yang sedang masa pubertas, Bacot mengatakan tindakan sang suami harus segera dihentikan.
Kemudian, pada Maret 2016, setelah Polette memerintahkan Bacot untuk melayani seorang klien, ibu empat anak itu menggunakan pistol yang disimpan di dalam mobil untuk membunuh suaminya dengan satu peluru di bagian belakang leher saat dia berada di kursi pengemudi.
Bacot mengatakan ingin memastikan putrinya tidak mengalami nasib yang sama seperti yang dialaminya
Untuk itu, Bacot membunuh Polette.
"Aku ingin menyelamatkannya," kata Bacot.
Bacot menyembunyikan tubuh Polette di hutan dengan bantuan dua dari empat anaknya.
Lebih lanjut, atas perbuatannya itu, Bacot dijatuhi hukuman di gedung pengadilan Chalon-sur-Saone, Prancis tengah, Jumat (25/6/2021).
Jaksa memvonisnya satu tahun penjara dan empat tahun hukuman percobaan, yang berarti Bacot bisa keluar dari gedung pengadilan dengan bebas karena telah menjalani waktu dalam penahanan preventif.
Jaksa tidak menganggap Bacot berbahaya bagi masyarakat.
Bacot pingsan saat mendengar permintaan jaksa pada Jumat pagi, yang menyebabkan penangguhan persidangan hingga tengah hari.
Kasus ini telah menarik perhatian publik di tengah merebaknya kasus kekerasan rumah tangga di Prancis.