Kuala Lumpur Lockdown Dua Minggu Mulai 3 Juli, Tidak Boleh Keluar Setelah Jam 8 Malam
Malaysia memberlakukan lockdown di Kuala Lumpur dan Selangor selama dua minggu mulai 3-19 Juli, menyusul tingginya penularan Covid-19 di daerah ini
Editor: hasanah samhudi
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Pemerintah Malaysia akan menerapkan Enhanced Movement Control Order (EMCO) di banyak bagian Selangor dan Kuala Lumpur untuk jangka waktu 14 hari.
Menteri Senior Ismail Sabri Yaakob, Kamis (1/7) pembatasan akan diterapkan dalam kurun waktu 3-16 Juli.
Dikatakannya, semua wilayah yang terkena EMCO menunjukkan tren penularan Covid -19 yang tinggi.
"Selangor melaporkan rata-rata penghitungan harian Covid-19 antara 1.800 hingga 1.900. Sementara di wilayah federal Kuala Lumpur, kasus harian rata-rata berada di kisaran 600 hingga 1.000 kasus," katanya.
Di wilayah Selangor, aturan ini berlaku untuk Petaling, Damansara, Ampang, Cheras, Kajang, Sepang, Setapak, Klang di antara banyak lainnya.
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Malaysia Masih Tinggi, PM Muhyiddin Kembali Perpanjang Masa Lockdown
Baca juga: PM Malaysia Muhyiddin Yassin Dirawat Karena Menderita Diare Sejak Selasa Kemarin
Sementara di Kuala Lumpur, wilayah terdampak meliputi beberapa kawasan pemukiman di Wangsa Maju, Kerinchi, Sentul, Kampung Batu Muda, Bandar Baru Setul dan Kampung Padang Balang.
Dalam sebuah pernyataan, menteri mengatakan bahwa pembatasan EMCO berarti penduduk yang tinggal di daerah ini tidak dapat meninggalkan rumah mereka setelah jam 8 malam, sementara hanya satu orang per rumah tangga yang diizinkan untuk menjalankan tugas.
Ismail Sabri menjelaskan, hanya penduduk yang bekerja di layanan penting, atau bagian dari tugas resmi pemerintah dengan dokumentasi yang sesuai yang diizinkan untuk bepergian ke tempat kerja,.
Pabrik-pabrik yang memproduksi makanan dan barang-barang kebutuhan sehari-hari, termasuk beras, roti, gula, minyak, susu, dan obat-obatan diizinkan untuk beroperasi.
Sementara semua restoran, pujasera, toko, dan pedagang kaki lima hanya dapat beroperasi dari pukul 08.00-20.00.
Baca juga: Menteri Malaysia Minta Maaf Karena Langgar Pembatasan Covid-19 dengan Makan di Restoran
Baca juga: Sindikat Penipuan Berkedok Pacaran Virtual Lintas Negara Dibongkar Polisi Singapura dan Malaysia
Ismail Sabri menambahkan bahwa bandara dan pelabuhan laut beroperasi seperti biasa sementara angkutan umum akan terus beroperasi dengan kapasitas 50 persen.
Ia menambahkan bahwa situasinya mengkhawatirkan dengan mempertimbangkan kepadatan penduduk di daerah-daerah ini dan penyebaran varian Alfa, Beta, dan Delta yang cepat.
Kementerian Kesehatan juga akan melakukan tes massal yang ditargetkan untuk semua penduduk di daerah yang terkena dampak, dan program vaksinasi akan dipercepat.
Menurut Ismail Sabri, tahap 1 dari urutan kontrol gerakan akan dipertahankan hingga tiga indikator nilai ambang batas utama tercapai.
Indikatornya, jumlah kasus harian Covid-19 turun menjadi di bawah 4.000, tingkat penggunaan tempat tidur di unit perawatan intensif berada pada level sedang, dan 10 persen populasi telah menerima dua dosis vaksin Covid-19.
Baca juga: Jaksa Agung Malaysia: Kabinet yang Tentukan Pertemuan Parlemen, Bukan Raja
Baca juga: UMNO Desak Pemerintah Malaysia Adakan Pertemuan Parlemen, Jika Tidak Dianggap Khianati Raja
Jumlah kasus harian Malaysia telah melebihi 5.000 selama empat hari terakhir, dengan Selangor dan Kuala Lumpur terhitung lebih dari sepertiga dari total nasional.
Pada Kamis, Malaysia mencatat 6.988 kasus baru COVID-19. Dari total ini, 2.885 kasus tercatat di Selangor sementara 988 kasus tercatat di Kuala Lumpur.
Minggu lalu, Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengatakan bahwa Malaysia akan memperpanjang fase 1 dari penguncian nasionalnya hingga kasus harian turun di bawah 4.000.
Sebelumnya, Malaysia telah menerapkan pembatasan sosial berskala besar guna mengekang penularan virus corona (Covid-19), pada 1 Juni hingga 14 Juni 2021.
Namun, karena jumlah kasus harian masih melebihi 5.000, pemerintah Malaysia memperpanjang Perintah Kendali Pergerakan Malaysia atau yang dikenal sebagai MCO 3.0, mulai 16 Juni hingga 28 Juni 2021. (Tribunnews.com/CNA/Hasanah Samhud)