POPULER Internasional: Gelombang Panas Ekstrem di Kanada | Usulan Poliandri di Afrika Selatan
Rangkuman berita populer Internasional, di antaranya puluhan warga Kanada meninggal dunia mendadak di tengah gelombang panas yang ekstrem.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Inilah rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dalam 24 jam terakhir.
Puluhan warga Kanada meninggal dunia mendadak di tengah gelombang panas yang ekstrem.
Di Rusia, karyawan yang menolak vaksinasi Covid-19 terancam dipecat.
Virus corona varian Delta yang semakin menular meningkatkan kewaspadaan terhadap anak-anak, kenali gejalanya.
Sementara itu, usulan untuk mengizinkan wanita menikahi lebih dari satu pria menuai kontroversi di Afrika Selatan.
1. Puluhan Orang Tewas Mendadak karena Gelombang Panas Ekstrem di Kanada
Puluhan warga Kanada meninggal mendadak di tengah gelombang panas ekstrem yang memecahkan rekor suhu.
Dilansir BBC, polisi di wilayah Vancouver menanggapi lebih dari 130 laporan kematian mendadak pada Jumat lalu.
Sebagian besar dari korban gelombang panas ini telah berusia lanjut atau memiliki penyakit bawaan.
Gelombang panas di Kanada memecahkan rekor suhu selama tiga hari berturut-turut, dimana pada Selasa (29/6/2021) lalu mencapai 49,5C di Lytton, British Columbia.
Para ahli mengatakan perubahan iklim diperkirakan akan meningkatkan frekuensi kejadian cuaca ekstrem, seperti gelombang panas.
Namun, menghubungkan setiap peristiwa tunggal dengan pemanasan global itu rumit.
Baca juga: Menlu Retno dengan Menlu Italia dan Kanada di Roma Bahas Presidensi RI di G20 Tahun 2022
Baca juga: Info BMKG Cuaca Ekstrem Kamis, 1 Juli 2021: Waspada 16 Wilayah Diguyur Hujan Lebat
Suhu panas di Kanada barat dan AS disebabkan kubah udara panas bertekanan tinggi statis yang membentang dari California hingga Arktik.
Suhu di Kanada tidak pernah lebih dari 45C sampai pada Minggu lalu.
Perdana Menteri British Columbia, John Horgan mengatakan, gelombang panas di wilayahnya menyebabkan "bencana bagi masyarakat."
Jumlah kematian mendadak terkait suhu panas diprediksi akan meningkat karena beberapa wilayah melaporkan insiden namun belum merinci jumlahnya.
2. Warga Rusia Boleh Tolak Vaksinasi, Tapi Bagi Karyawan Terancam Dipecat Jika Melakukannya
Otoritas Rusia dihadapkan dengan tingkat vaksinasi yang sangat rendah.
Pemerintah mengumumkan lebih dari sepekan lalu bahwa setidaknya 60 persen staf di industri jasa, mulai dari katering, perumahan hingga transportasi, harus menerima setidaknya satu suntikan per 15 Juli 2021.
"Vaksinasi tetap bersifat sukarela," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
Melansir CNN, Peskov sebelumnya sempat mengatakan bahwa seseorang dapat menolak vaksin Covid-19.
Baca juga: Jet Rusia Ganggu Kapal Perang Belanda di Laut Hitam, Sehari Setelah Insiden dengan HMS Defender
Baca juga: POPULER Internasional: Skandal Mantan Menkes Inggris | Rusia dan China Eratkan Persahabatan
Namun, mereka mungkin akan kehilangan mata pencahariannya jika melakukan hal tersebut.
"Jika seseorang di Moskow bekerja di sektor jasa, dia harus mendapatkan vaksin," tegasnya.
"Tetapi apabila membuat keputusan untuk tidak divaksiansi, orang tersebut harus berhenti bekerja di sektor jasa," tambahnya.
Mulai Senin ini, orang-orang di Moskow diwajibkan menunjukkan bukti vaksinasi, hasil tes PCR negatif atau bukti lain terkait infeksi Covid-19 dalam enam bulan terakhir.
Dengan demikian, mereka akan diizinkan untk masuk ke kafe atau restoran di Rusia.
Baca juga: Terpapar Meski Sudah Divaksin, Perlukah Vaksin Booster? Waketum IDI: untuk Tenaga Kesehatan Iya
Baca juga: Di Lokasi Vaksinasi Massal Kendari, Jokowi Bagi-bagi Kaos
Demi mengekang penyebaran virus corona, pejabat terkait dengan rutin menyampaikan pembaruan informasi di televisi melalui pengarahan terkait situasi di seluruh negeri.
3. Gejala Covid-19 pada Anak, Saat Pilek Apakah Perlu Dites Covid-19?
Adanya virus corona varian Delta yang lebih menular semakin menaikkan kewaspadaan kita, terutama dalam mengawasi anak-anak.
Dikutip Tribunnews dari The Scotsman, berikut gejala Covid-19 yang harus diwaspadai pada anak.
Seperti halnya orang dewasa, inilah gejala utama Covid-19 pada anak-anak:
1. Memiliki suhu tinggi
2. Batuk terus-menerus
3. Kehilangan atau perubahan indera perasa dan penciuman
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Inggris (NHS UK) juga merekomendasikan, orangtua harus memperhatikan setiap diare, mual, muntah atau sakit perut pada anak-anak bersama salah satu gejala di atas.
Namun sebagian besar tiga gejala paling umum di atas, yang utama untuk diingat dan diwaspadai pada anak-anak dan orang dewasa.
"Jika anak tampaknya memiliki gejala-gejala ini, Anda harus menjaganya tetap di rumah, daripada mengirimnya ke sekolah seperti biasa, dan mengatur tes PCR atau mengirim alat tes ke rumah," tulis The Scotsman.
Hasil positif (Covid-19) berarti anak dan semua orang di rumah harus isolasi selama 10 hari.
4. Afrika Selatan Usulkan untuk Melegalkan Wanita Nikahi Banyak Pria, Ditentang Banyak Pihak
Usulan untuk mengizinkan wanita menikahi lebih dari satu pria menuai kontroversi di Afrika Selatan.
Dilansir Independent, legalisasi poliandri diusulkan dalam bentuk green paper, atau dokumen konsultasi kebijakan, yang dipublikasikan oleh Departemen Dalam Negeri.
Usulan tersebut merupakan bagian dari langkah pemerintah untuk mereformasi UU Perkawinan.
Namun, usulan poliandri itu mengecewakan banyak pihak, termasuk kelompok konservatif dan kelompok agama.
Poligami, di mana seorang pria memiliki lebih dari satu istri, diperbolehkan di Afrika Selatan.
Baca juga: MenPAN RB Ungkap Banyak Kasus Poliandri, Bagiamana Aturan ASN Wanita Punya Suami Lebih dari Satu?
Baca juga: Oknum ASN Perempuan di Kudus Terlibat Perselingkuhan, Kepala BKPP Kudus: Lebih Parah dari Poliandri
Namun, Kenneth Meshoe, yang merupakan pemimpin oposisi Partai Demokrat Kristen Afrika (ACDP), menyebut masyarakat akan hancur jika "hak pernikahan yang sama" diberlakukan kepada perempuan.
Beberapa selebriti juga berbicara tentang proposal itu.
Bintang reality TV Musa Mseleku, yang memiliki empat istri dan tampil dalam program tentang keluarga poligaminya, mengatakan kepada BBC:
(Tribunnews.com)