Aksi Cerobohnya Sebabkan Kecelakaan Massal di Tour de France, Wanita Ini Mengaku Takut dan Malu
Seorang wanita menyebabkan kecelakaan massal di Tour de France pada Sabtu lalu karena aksi cerobohnya.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Aksi ceroboh seorang wanita menyebabkan kecelakaan massal saat Tour de France tahap pertama berlangsung, Sabtu lalu.
Ia mengacungkan papan yang terbuat dari kardus dan menunjukkannya pada kamera.
Tanpa sadar, ia justru menyebabkan kecelakaan terjadi.
Ia dikabarkan langsung pergi meninggalkan tempat kejadian sebelum pihak berwenang tiba.
Dikutip dari ABC News, pelaku ditangkap pada Rabu setelah polisi melakukan pencarian selama empat hari.
Baca juga: Turnamen Menpora Golf Open Tournament 2021 Ditunda
Baca juga: Seibu Railway Jepang Ujicoba Kereta Api Sepeda
Ia datang sendiri ke kantor polisi untuk menyerahkan diri.
Ia mengaku "malu, takut dalam menghadapi konsekuensi dari tindakannya," kata jaksa penuntut umum Camille Miansoni, Kamis.
Wanita berusia 30 tahun ini "tertekan oleh liputan media tentang apa yang ia sebut 'kesalahannya'" tambah Miansoni.
Diketahui, pelaku ingin mengirim pesan pada kakek-neneknya menggunakan papan karton hingga akhirnya menyebabkan kecelakaan.
Menurut liputan video Tour de France, papan yang dibawa pelaku mengenai pesepeda Jerman, Tony Martin.
Martin pun terjatuh dan menyebabkan pesepeda lain di belakangnya turut menjadi korban.
Akibatnya, balapan sempat tertunda beberapa menit akibat indisen itu.
Bahkan, tiga pebalap mengundurkan diri karena mengalami cedera.
Termasuk pesepeda Jerman, Jasha Sutterlin, dari Tim DSM.
"Setelah kecelakaan itu, ia (Sutterlin) dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan."
Baca juga: Prahara Timnas Prancis di Euro 2021 Bisa Pengaruhi Masa Depan Manchester United
Baca juga: Arogansi Prancis Jadi Pelajaran Spanyol saat Tantang Swiss di Perempat Final Euro 2021
"Hasilnya, tidak ada patah tulang, tetapi memar parah di pergelangan tangan kanannya memerlukan perawatan lebih lanjut di rumah," kata Tim DSM dalam sebuah pernyataannya.
Pihak Tim DSM mengaku insiden tersebut membuat mereka sangat kecewa.
Pelaku terancam hukuman dua tahun penjara dan denda 35 ribu USD, menurut Kantor Kejaksaan Brest.
Meski begitu, ofisial Tour de France mencabut gugatan mereka terhadap pelaku.
Mengutip The Guardian, pelaku ditahan di sebuah kantor polisi di Landerneau, Brittany, wilayah Prancis barat laut.
"Kami mencabut pengaduan kami. Cerita ini dibesar-besarkan, tetapi kami ingin mengingatkan semua orang tentang aturan keselamatan dalam balapan," kata Direktur Tur, Christian Prudhomme.
Pencabutan gugatan itu dilakukan "demi ketenangan dalam menghadapi kegembiraan di media sosial," ujar Direktur Tur lainnya, Pierre-Yves Thouault.
Diketahui, tahap pembukaan Tour de France telah mengalami kendala akibat serangkaian kecelakaan.
Pada Selasa, selama tahap empat, peloton menghentikan balapan selama sekitar satu menit.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk protes diam-diam untuk kondisi balap yang lebih aman.
Baca juga: Disuntik AstraZeneca Versi India, 5 Juta Warga Inggris Terancam Ditolak Masuk Negara Eropa Lain
Baca juga: WHO Eropa Peringatkan Potensi Gelombang Baru Saat Kasus Covid-19 Melonjak Usai Turun 10 Minggu
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)