Bocah Asal Indonesia Ditangkap Aparat Filipina Karena Hendak Melakukan Bom Bunuh Diri
KJRI Davao sudah mengirimkan permintaan akses kekonsuleran untuk menemui Aisyah, tetapi sampai sekarang permintaan tersebut belum dipenuhi.
Editor: Hasanudin Aco
Itulah kali terakhir Cici bertemu mereka hingga mendapat kabar orang tuanya tewas setelah melakukan serangan bom bunuh diri di Jolo.
Dicky mengaku belum mengetahui nasib Abdullah, adik bungsu dari Aisyah. Sebab di dalam rilis yang dilansir militer Filipina tidak disebutkan mengenai Abdullah.
Pengamat terorisme dari Universitas Indonesia Muhammad Syauqillah mengatakan pihak berwenang Indonesia harus mengevaluasi secara langsung tentang kadar radikalisme Aisyah sebelum memutuskan apakah akan dikembalikan kepada keluarganya di Indonesia atau tidak.
"Setiap warga negara Indonesia, apapun itu kebijakannya, perlu ada penilaian dari aparat keamananb kita, dalam konteks ini adalah BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) dan Densus 88. Jadi perlu dinilai dulu (kadar radikalisme Aisyah) sebelum diputuskan langkah selanjutnya," ujar Syauqillah.
Syauqillah menambahkan kasus yang menimpa Aisyah mirip sejumlah keluarga Indonesia lainnya yang mengajak anggota keluarga mereka ke Suriah untuk berjihad.
Setelah ISIS jatuh di Irak dan Suriah, Filipina Selatan menjadi tempat baru untuk berjihad bersama keluarga seperti dilakoni oleh orang tua Aisyah.
Menurut Syauqillah, pelibatan keluarga dalam berjihad sudah berlangsung lama sejak era Jamaah Islamiyah.
Namun, sekarang ini anggota keluarga, seperti istri dan anak, juga dilibatkan dalam lakukan serangan teror atau bom bunuh diri.
Sumber: VOA Indonesia