Pemimpin Junta Myanmar: Rusia akan Kirim 2 Juta Dosis Vaksin Virus Corona
Penguasa Junta Myanmar mengumumkan bahwa Rusia akan mengirim dua juta dosis vaksin virus corona mulai bulan ini.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Penguasa Junta Myanmar, Min Aung Hlaing mengumumkan, Rusia akan mengirim dua juta dosis vaksin virus corona mulai bulan ini ke negara tersebut.
Dalam beberapa waktu terakhir, Myanmar melaporkan rekor dalam kasus infeksi virus corona dan kematian akibat Covid-19 yang terus melonjak.
Melansir Al Jazeera, Jenderal Min Aung Hlaing, yang memimpin kudeta 1 Februari melawan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi, mengatakan virus itu menyebar dengan cepat di Myanmar.
Para pejabat senior pertahanan Rusia telah memberitahunya bahwa bantuan dengan vaksin sedang dalam perjalanan.
"Saya mengatakan kepada mereka bahwa saya ingin dua juta dan mereka akan memberi," katanya dalam sambutan yang disiarkan oleh televisi Myawaddy milik tentara.
Baca juga: 40 Tentara Myanmar Dilaporkan Tewas dalam Bentrokan dengan Pasukan Anti-Junta
Baca juga: Junta Minta Perusahaan Telekomunikasi Aktifkan Spyware untuk Memata-matai Komunikasi di Myanmar
Pada Jumat (9/7/2021) kemarin saja, Myanmar melaporkan 4.320 kasus, rekor untuk hari kedua berturut-turut, dan 63 kematian.
Min Aung Hlaing mengatakan pada bulan lalu bahwa ia sedang mencari tujuh juta dosis vaksin Rusia.
Myanmar berada di tengah gelombang infeksi paling serius hingga saat ini.
Upaya untuk mengelola wabah tersebut terhambat oleh kekacauan politik nasional setelah perebutan kekuasaan oleh militer.
Ada juga laporan tentang wabah Covid di dalam penjara, termasuk di Lapas Insein yang terkenal kejam, setidaknya 40 tahanan dilaporkan dinyatakan positif pada Kamis.
Pada awal pandemi, banyak narapidana di Lapas Insein jatuh sakit dan beberapa meninggal, tetapi hanya ada sedikit tes Covid-19 untuk narapidana.
Secara keseluruhan, beberapa pakar kesehatan mengatakan tingkat infeksi sebenarnya di Myanmar kemungkinan akan jauh lebih tinggi, mengingat kegagalan pengujian sejak kudeta dan petugaskesehatan bergabung dalam pemogokan sebagai protes.
Baca juga: Pernah Boikot Olimpiade Moskow Tahun 1980, Judoka Jepang Yasuhiro Yamashita Minta Maaf
Baca juga: Perjalanan ke Luar Negeri Kali Kedua, Pemimpin Junta Tiba di Moskow untuk Hadiri Konferensi Keamanan
Bantuan Moskow
Rusia adalah salah satu dari sedikit negara yang secara terbuka merangkul pemerintah militer, yang telah dikutuk secara global atas kudeta dan tindakan keras mematikan terhadap kelompok-kelompok pro-demokrasi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.