Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO -  Dua staf yang terlibat dalam pengoperasian estafet obor Olimpiade Tokyo yang diadakan di Prefektur Saitama pada tanggal 7 Juli lalu ternyata ditemukan  terinfeksi virus corona baru.

"Infeksi dikonfirmasi oleh dua kontraktor Panitia Penyelenggara Pertandingan, yang terlibat dalam operasi estafet obor yang diadakan di Prefektur Saitama pada tanggal 7 Juli lalu," ungkap sumber Tribunnews.com Senin (12/7/2021).

Salah satunya adalah seorang pria berusia 50-an, yang melakukan kontak dekat dengan ofisial turnamen yang dipastikan terinfeksi pada tanggal 5 Juli 2021 dan mengemudikan shuttle bus pembawa obor pada tanggal 7 Juli 2021.

Onset terjadi pada tanggal 8 Juli hari berikutnya, tetapi pelari pembawa obor tidak memiliki kontak dekat.

Yang lainnya adalah seorang pria berusia tiga puluhan yang berada di bus antar-jemput pembawa obor yang berbeda pada tanggal 7 Juli 2021, dan infeksi dikonfirmasi pada tanggal 9 Juli, dua hari kemudian. Namun pelari pembawa obor  tidak memiliki kontak dekat.

Hal ini  menjadikan jumlah orang yang terinfeksi sehubungan dengan estafet obor di Prefektur Saitama menjadi tiga orang terinfeksi corona.

Jumlah total orang yang dipastikan terinfeksi dalam rangkaian estafet obor di Jepang yang dimulai pada bulan Maret menjadi  16 orang secara keseluruhan.

Panitia Penyelenggara mengatakan, "Kami akan bekerja dengan organisasi terkait untuk mencegah penyebaran infeksi dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menerapkan estafet obor yang aman dan terjamin."

Sementara itu Beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif dengan melalui zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang nantinya. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.