Masih Banyak Nakes yang Terpapar Covid-19, Thailand akan Gabungkan Vaksin Sinovac dan AstraZeneca
Thailand akan mencampur vaksin Sinovac dengan AstraZeneca karena banyak tenaga kesehatan yang masih terpapar Covid-19 padahal sudah disuntik Sinovac.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
Kekhawatiran terkait kemanjuran Sinovac mendorong munculnya permintaan vaksin Covid-19 jenis lain.
Diketahui saat ini Thailand tengah menghadapi lonjakan kasus infeksi Covid-19.
Pada Minggu (11/7/2021), negara ini melaporkan rekor tertinggi yakni 9.418 kasus harian dan 91 korban meninggal baru.
Pekan lalu, sebuah klinik yang menjual vaksin Moderna di situs belanja online terjual habis dalam hitungan menit.
Rumah Sakit Phyathai menawarkan 1.800 slot vaksinasi untuk vaksin buatan AS, Moderna melalui e-commerce Shopee.
Satu suntikan dibanderol seharga 1.650 baht Thailand atau sekira Rp 732,8 ribu.
Menurut laporan BBC, Thailand mencatat lebih dari 330.000 kasus Covid-19 dan 2.711 lebih kematian, terhitung sejak awal pandemi.
Baca juga: Lebih dari 600 Pekerja Medis Thailand Terinfeksi Virus Corona, Meskipun telah Divaksinasi Sinovac
Baca juga: Efek Samping Sangat Langka, Radang Jantung Terjadi pada Penerima Vaksin Covid-19 Pfizer dan Moderna
Sementara itu Worldometers pada Senin (12/7/2021) melaporkan penambahan kasus baru sebanyak 8.656 di Thailand.
Sehingga kini totalnya 345.027.
Lalu ada 80 kematian baru, dengan total 2.791.
Sebanyak 251.658 pasien telah dinyatakan sembuh.
Thailand ada di urutan ke-60 dunia berdasarkan jumlah total kasus infeksi Covid-19.
Berita terkait Virus Corona
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)