Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pembatasan Covid-19 Dilonggarkan saat Kasus Infeksi Melonjak, PM Belanda Minta Maaf

PM Belanda Mark Rutte meminta maaf karena pembatasan Covid-19 dicabut terlalu cepat ketika kasus infeksi virus corona melonjak ke level tertinggi.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Pembatasan Covid-19 Dilonggarkan saat Kasus Infeksi Melonjak, PM Belanda Minta Maaf
Phil nijhuis / ANP / AFP
Perdana Menteri Belanda yang akan keluar Mark Rutte (kiri) memberikan konferensi pers di Den Haag pada 9 Juli 2021. 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Belanda Mark Rutte meminta maaf karena pembatasan Covid-19 dicabut terlalu cepat ketika kasus infeksi virus corona melonjak ke level tertinggi, Senin (12/7/2021).

Dilansir Reuters, Jumat lalu (9/7/2021), Rutte memberlakukan pembatasan untuk operasional bar, restoran, dan klub malam.

Kebijakan itu dikeluarkan pemerintah untuk membendung serentetan infeksi Covid-19 di kalangan orang dewasa muda.

Aturan itu diterapkan hanya dua minggu setelah sebagian besar tindakan penguncian dicabut karena kasus infeksi Covid-19 sempat menurun.

Baca juga: Sebelum Meninggal karena Terpapar Covid=19, Rixx Dadali Kesulitan Cari Rumah Sakit, Kamar Penuh

Baca juga: Pengamat Nilai Pemerintah Harus Hentikan Penjualan Vaksin

PM Belanda Mark Rutte memberikan pidato setelah partainya VVD menjadi pemenang pemilu.
PM Belanda Mark Rutte memberikan pidato setelah partainya VVD menjadi pemenang pemilu. (JOHN THYS / AFP)

Pemerintah juga membatalkan semua festival dan acara yang digelar dengan kerumunan besar hingga 14 Agustus 2021.

"Apa yang kami pikir mungkin, ternyata tidak mungkin dalam praktiknya," kata Rutte kepada wartawan, Senin (12/7/2021).

"Kami memiliki penilaian yang buruk, yang kami sesali dan kami minta maaf."

Berita Rekomendasi

Permintaan maafnya menandai perubahan tajam dari sikapnya pada Jumat (9/12/2021), ketika ia berulang kali membela pelonggaran pembatasan sebelumnya sebagai "langkah logis" dan menolak untuk disalahkan atas kemungkinan salah urus oleh pemerintahnya.

Sikapnya menuai kritik tajam dari otoritas kesehatan, yang mengatakan pemerintah telah berhati-hati karena mendorong kaum muda untuk keluar lagi.

Baca juga: Update Corona Global 13 Juli 2021: Total Kasus Covid-19 di Seluruh Dunia 188.030.820

Sekitar 30 penyelenggara festival dansa dan acara besar, termasuk Grand Prix F1 Belanda Zandvoort selama tiga hari, bergabung dengan gugatan yang diajukan oleh perusahaan hiburan ID&T terhadap negara yang berusaha membatalkan pembatasan, kantor berita ANP melaporkan pada Senin.

Grand Prix Belanda dijadwalkan berlangsung dari 3-5 September, setelah langkah-langkah saat ini ditetapkan untuk dicabut, tetapi bisa berisiko jika tingkat infeksi tidak turun.

Jumlah infeksi virus corona di Belanda telah melonjak delapan kali lipat dalam seminggu ke level tertinggi pada 2021 sejak bar, restoran, dan klub malam dibuka kembali.

Lonjakan infeksi tidak menyebabkan peningkatan signifikan dari penerimaan rumah sakit Covid-19.

Tetapi Menteri Kesehatan Hugo de Jonge memperingatkan bahwa ini dapat terancam oleh peningkatan infeksi yang "belum pernah terjadi sebelumnya" saat ini.

Baca juga: Pengamat Nilai Pemerintah Harus Hentikan Penjualan Vaksin

Baca juga: Emmanuel Macron Wajibkan Vaksinasi Bagi Warganya yang Ingin Sekadar Naik Kereta dan Ke Restoran

Sementara itu worldometers.info pada Selasa (13/7/2021) melaporkan penambahan kasus baru sebanyak 8.441 di Belanda. 

Sehingga kini totalnya 1.736.879.

Lalu ada satu kematian baru, dengan total 17.766.

Sebanyak 1.653.938 pasien telah dinyatakan sembuh.

Belanda ada di urutan ke-20 dunia berdasarkan jumlah total kasus infeksi Covid-19.

Berita lain terkait Virus Corona

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas