Sebuah Buku Ungkap Jenderal Top AS Ketakutan Trump Berencana Lakukan Kudeta
Sebuah buku yang akan segera dirilis menyebut hari-hari berakhirnya masa jabatan Donald Trump bagaikan rollercoaster bagi perwira tinggi militer AS.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
Milley menanggapi tanda-tanda peringatan itu dengan serius.
Ia diam-diam merencanakan dengan para pemimpin Pentagon lainnya mencari cara bagaimana mereka akan memblokir segala upaya Trump untuk menggunakan militer agar tetap berkuasa.
"Mereka mungkin mencoba, tetapi mereka tidak akan berhasil," kata Milley kepada para wakilnya, menurut buku itu.
Pada saat itu, anggota Kongres dan beberapa pejabat pemerintahan Trump juga khawatir bahwa Trump akan mencoba menggunakan militer untuk tetap berkuasa.
Milley menawarkan jaminan.
"Semuanya akan baik-baik saja," saran Milley, menurut buku itu.
"Kita akan melakukan transfer kekuasaan secara damai. Kita akan mendaratkan pesawat ini dengan selamat. Ini adalah Amerika. Kuat," tegasnya.
Baca juga: Trump Akhirnya Sadar Dia Bukan Lagi Presiden setelah Lihat Pertemuan Biden-Putin, Ungkap Analis
Baca juga: Pakai Jaket Bertuliskan LOVE, Jill Biden Dibanding-bandingkan dengan Melania Trump
Milley bertemu dengan Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows pada Desember 2020 di sebuah pertandingan sepak bola perguruan tinggi Angkatan Darat-Angkatan Laut yang dihadiri oleh Trump.
“Apa yang terjadi di sini? Apa yang sedang kalian lakukan?" Milley bertanya pada Meadows.
Seorang mantan anggota Kongres dari Partai Republik yang bergabung dengan Trump White House pada Maret 2020, Meadows jauh lebih politis daripada pendahulunya di Gedung Putih, John Kelly, yang pernah menjadi mantan perwira militer.
"Jangan khawatir tentang itu," kata Meadows menenangkan Milley.
"Hati-hati," jawab Milley memperingatkan Meadows, yang telah menjadi pembela Trump selama pemakzulannya oleh Dewan Perwakilan Rakyat
Kegagalan keamanan menyebabkan pelanggaran Capitol
Setelah kerusuhan 6 Januari oleh pendukung Trump di US Capitol, pasukan Garda Nasional dipanggil untuk mengamankan Capitol.
Saat itu, ribuan orang menyerbu Kongres dan mengganggu penghitungan resmi Electoral College yang mengesahkan kemenangan Biden.
Pada pertemuan militer dan pejabat tinggi penegak hukum untuk merencanakan keamanan untuk pelantikan Biden yang akan datang pada 20 Januari 2021.
Berita lain terkait Donald Trump
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)