Mayoritas Warga Amerika yang sudah Divaksinasi Penuh Masih Khawatirkan Varian Delta
Mutasi virus tersebut memang sedang menjadi varian yang dominan pada kasus Covid-19 di Amerika Serikat (AS).
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Survey yang dilakukan CBS/YouGov dan diterbitkan pada hari Minggu kemarin menunjukkan bahwa lebih dari 60 persen warga Amerika masih memiliki kekhawatiran terhadap varian baru virus corona (Covid-19) B.1.617.2 (Delta).
Mutasi virus tersebut memang sedang menjadi varian yang dominan pada kasus Covid-19 di Amerika Serikat (AS).
Dikutip dari laman Russia Today, Senin (19/7/2021), pejabat kesehatan Gedung Putih pun telah menggunakan varian Delta 'sebagai alasan' untuk mendorong lebih banyak orang Amerika mau divaksinasi.
Karena varian yang kali pertama ditemukan di India ini dianggap lebih mudah menular dan mematikan dibandingkan varian lainnya.
Namun menariknya, mereka yang telah mendapatkan vaksinasi secara penuh atau dua dosis vaksin pun ternyata merasakan khawatir berlebihan terhadap varian ini.
Ini ditunjukkan dari 72 persen responden yang mengatakan bahwa mereka mengkhawatirkannya.
Sedangkan untuk responden yang tidak divaksinasi atau tengah menunggu dosis kedua, 48 persen diantaranya mengatakan bahwa varian itu cukup mengkhawatirkan bagi mereka.
Baca juga: Varian Delta Menyebar di Lebih 100 Negara dan Sulit Dikendalikan, Bagaimana Jika Belum Vaksin?
Saat Ahli Bedah Umum AS Dr. Vivek Murthy mempromosikan program vaksinasi pada hari Minggu kemarin, ia mengatakan varian Delta berada dibalik peningkatan kasus dan dapat menyebabkan banyak pemerintah daerah kembali menerapkan aturan pemakaian masker mereka.
Ini bahkan telah terjadi di kota-kota besar di AS seperti Los Angeles (LA) dan Las Vegas.
Terlepas dari kekhawatiran tentang penyebaran varian Delta di AS, survey itu menandakan perubahan positif secara keseluruhan dalam pandangan warga Amerika mengenai upaya pemerintah dalam menangani Covid-19.
Saat responden ditanya apakah upaya pemerintah AS dalam memerangi pandemi berlangsung secara 'baik' atau 'buruk', 64 persen menjawab baik.
Angka persentasenya berbeda saat pertanyaan yang sama ditanyakan pula pada Januari lalu, karena hanya 35 persen responden yang menilai semuanya 'berlangsung secara baik'.
Perlu diketahui, survey CBS/YouGov ini dilakukan terhadap lebih dari 2.200 orang dewasa dan memiliki margin kesalahan 2,4 persen.