Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kepolisian Bongkar Rencana Pembunuhan Presiden Madagaskar, Enam Orang Ditahan

Kepolisian Madagaskar membongkat rencana pembunuhan terhadap Presiden Andry Rajoulina, dan menangkap enam orang termasuk warga Prancis

Editor: hasanah samhudi
zoom-in Kepolisian Bongkar Rencana Pembunuhan Presiden Madagaskar, Enam Orang Ditahan
voa
Andry Rajoulina 

TRIBUNNEWS.COM, ANTANANARIVO -  Madagaskar mengumumkan telah menggagalkan upaya pembunuhan Presiden Andry Rajoelina dan menangkap enam orang tersangka, dua di antaranya adalah warga negara Prancis.

"Beberapa warga negara asing dan Madagaskar ditangkap pada Selasa (20/7), sebagai bagian dari penyelidikan atas serangan terhadap keamanan negara," kata Jaksa Berthine Razafiarivony dalam sebuah pernyataan, Kamis (22/7).

"Menurut bukti yang kami miliki, orang-orang ini menyusun rencana untuk menghilangkan dan menetralisir berbagai tokoh Madagaskar, termasuk kepala negara," katanya, tanpa memberikan rincian tentang dugaan operasi tersebut.

Menteri Keamanan Publik Fanomezantsoa Rodellys Randrianarison mengatakan enam penangkapan telah dilakukan, terdiri dari seorang warga asing, dua berkewarganegaraan ganda, dan tiga warga Madagaskar.

"Polisi memiliki informasi tentang persekongkolan ini selama berbulan-bulan," katanya dalam konferensi pers.

Baca juga: Madagaskar Protes ke WHO karena Tak Dukung Obat Herbal Covid-Organics

Baca juga: 2 Anggota Parlemen Madagaskar Meninggal setelah Tertular Virus Corona

Dikatakannya, aparat melakukan penangkapan serempak di lokasi yang berbeda dan menyita uang dan senjata.

"Ada juga dokumen resmi yang membuktikan keterlibatan mereka," katanya.

"Orang asing itu menyembunyikan skema berbahayanya di balik aktivitas bisnisnya," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Dilansir dari NewStraitsTimes yang mengutip AFP, sebuah sumber diplomatik mengatakan bahwa dua pria Prancis termasuk di antara mereka yang ditangkap pada Selasa lalu. Dan istri mereka pun kini ditahan.

Kementerian Luar Negeri Prancis mengkonfirmasi telah diberitahu tentang penangkapan mereka, tetapi tidak memberikan rincian.

Baca juga: Lolos dari Percobaan Pembunuhan, Presiden Mali Sempat akan Ditikam usai Salat Idul Adha

Baca juga: Fakta Unik Madagaskar, Ada Suku yang Melakukan Ritual Menari Bersama Mayat

Disebutkan di media pemerintah Madagaskar, keduanya diidentifikasi sebagai pensiunan perwira polisi militer.

Profil LinkedIn mereka cocok dengan salah satu nama tersangka, dan  menggambarkan dia sebagai direktur perusahaan investasi dan sebagai penasihat investor internasional di Madagaskar.

Individu lainnya adalah warga negara ganda Prancis-Madagaska yang menjadi penasihat Rajoelina hingga 2011 dan juga mantan polisi Prancis.

Rajoelina (47) pertama kali mengambil alih kekuasaan pada Maret 2009 dari Marc Ravalomanana dengan dukungan militer.

Dia memenangkan pemungutan suara terakhir pada Desember 2018 dengan mengalahkan saingan utamanya dan pendahulunya, Ravalomanana, dalam pemilihan yang dilanda tuduhan penipuan.

Baca juga: Mantan Informan Agen Narkoba AS Ditangkap, Diduga Terkait Pembunuhan Presiden Haiti

Madagaskar adalah pulau terbesar keempat di dunia,  dengan luasan 587 ribu kilometer persegi, lebih besar dari Spanyol atau Thailand dalam ukuran.

Negara ini terkenal di dunia karena satwa liar dan vanila yang unik. Tetapi negara ini memiliki sejarah panjang kudeta dan kerusuhan sejak memperoleh kemerdekaan dari Prancis pada tahun 1960.

Pengumuman rencana pembunuhan itu muncul setelah beberapa bulan pergolakan dan ancaman terhadap jurnalis yang melaporkan pandemi virus corona di negara itu dan kelaparan yang berkembang di selatan negara itu.

Pada perayaan Hari Kemerdekaan Madagaskar pada tanggal 26 Juni lalu, gendarmerie mengumumkan bahwa mereka telah menggagalkan upaya pembunuhan terhadap bos mereka, Jenderal Richard Ravalomanana, yang juga merupakan tangan kanan Rajoelina.

Pada bulan April, sembilan program TV dan radio diblokir dengan alasan bahwa mereka "bertanggung jawab mengganggu ketertiban dan keamanan publik dan merusak persatuan nasional."

Baca juga: Fakta-fakta Pembunuhan Presiden Haiti, Diserang Sekelompok Tentara Bayaran Tengah Malam di Rumahnya

Rivo Rakotovao, mantan presiden sementara, mengatakan dia mengutuk segala jenis upaya pembunuhan.

Tetapi ia khawatir pengumuman itu bisa menjadi awal tindakan keras Rajoelina, yang sudah mendapat kecaman karena cengkeramannya pada kekuasaan.

"Situasi tidak boleh dieksploitasi untuk merusak demokrasi di Madagaskar," katanya kepada AFP.

Sebelum masuk panggung politik pada 2007, Rajoelina berkiprah di manajemen acara dan media .

Mempromosikan citra muda dan energik, ia mendapat julukan "Disc Jockey," sebuah referensi ke pesta-pesta yang biasa ia selenggarakan di ibu kota Antananarivo.

Baca juga: Profil Jovenel Moïse, Presiden Haiti yang Tewas Terbunuh di Kediaman Pribadinya

Setelah menjadi walikota, ia menggunakan saluran siaran Viva miliknya sendiri untuk membantu menghasilkan pengikut nasional, menempatkan dirinya sebagai lawan utama Ravalomanana.

Pada 2009, ia berkuasa sebagai pemimpin otoritas transisi dan mendorong melalui perubahan konstitusi yang, antara lain, menurunkan usia minimum untuk calon presiden dari 40 menjadi 35, sehingga membuatnya memenuhi syarat untuk mencalonkan diri.

Di bawah tekanan internasional, Rajoelina tidak ikut pemilu 2013 dan malah mendukung mantan menteri keuangannya yang menang, Hery Rajaonarimampianina.

Namun, keduanya dengan cepat berlawanan, dan ia menjadi pemenang dalam pemilihan 2018 setelah pengadilan mengukuhkan kemenangannya.

Madagaskar sangat bergantung pada bantuan asing, dan sembilan dari 10 orang hidup dengan kurang dari 2 dolar per hari.

Negara ini hampir dikunci sejak pandemi Covid-19 melanda tahun lalu dan wilayah selatannya berada dalam cengkeraman kelaparan. (Tribunnews.com/NewStraitsTimes/Hasanah Samhudi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas