Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hujan Lebat di India Picu Banjir dan Longsor, 125 Orang Tewas dan 40 Orang Terjebak dalam Lumpur

Hujan lebat yang melanda negara bagian Maharashtra, India dalam beberapa hari terakhir telah memicu banjir dan longsor, hingga menewaskan 125 orang.

Penulis: Rica Agustina
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Hujan Lebat di India Picu Banjir dan Longsor, 125 Orang Tewas dan 40 Orang Terjebak dalam Lumpur
Twitter @CMOMaharashtra
Tim penyelamat mengevakuasi korban banjir di negara bagian Maharashtra, India. -- Hujan lebat yang melanda negara bagian Maharashtra, India dalam beberapa hari terakhir telah memicu banjir dan longsor, hingga menewaskan 125 orang. 

TRIBUNNEWS.COM - Hujan lebat melanda negara bagian Maharashtra, India, selama beberapa hari hingga menyebabkan sungai-sungai besar meluap dan memicu terjadinya bencana banjir dan tanah longsor.

Para ahli mengatakan, itu merupakan hujan dengan intensitas tertinggi dalam empat dekade terakhir.

Dilansir Reuters, ratusan ribu orang menjadi korban bencana banjir dan tanah longsor.

Pada Sabtu (24/7/2021), tim penyelamat masih berjuang melalui lumpur tebal dan puing-puing untuk mencapai lusinan rumah yang terendam.

Untuk sementara jumlah korban tewas akibat bencana alam tersebut yakni 125 jiwa.

Baca juga: VIDEO Kepedulian Warga China di Tengah Banjir Besar, Tolong Orang Lain meski Sama-sama Dalam Bahaya

Di Taliye, sekitar 180 kilometer tenggara Ibu Kota Mumbai, jumlah korban tewas naik menjadi 42 jiwa dengan pemulihan empat mayat lagi setelah tanah longsor meratakan sebagian besar rumah di desa itu, kata seorang pejabat senior pemerintah Maharashtra.

Pejabat yang menolak disebutkan namanya itu juga mengatakan, sekira 40 orang masih terjebak dalam puing-puing.

Berita Rekomendasi

Kemungkinan menyelamatkan 40 korban itu dalam kondisi hidup sangat tipis, karena mereka telah terperangkap dalam lumpur selama lebih dari 36 jam.

"Sekitar 40 orang masih terjebak. Kemungkinan menyelamatkan mereka hidup-hidup sangat tipis karena mereka telah terperangkap dalam lumpur selama lebih dari 36 jam," kata pejabat itu.

Cuaca buruk telah melanda beberapa negara di dunia dalam beberapa pekan terakhir.

Baca juga: Tanah Longsor Tewaskan 36 Orang di India, Puluhan Orang Hilang

Tak hanya di India, China dan Eropa Barat juga dilanda banjir.

Sedangkan gelombang panas terjadi di Amerika Utara, meningkatkan kekhawatiran baru tentang dampak perubahan iklim.

Bagian dari pantai barat India telah menerima hingga 594 mm hujan.

Pihak berwenang telah mengevakuasi beberapa orang untuk keluar dari daerah rentan terkena dampak bendungan yang akan meluap.

Stasiun bukit Mahabaleshwar mencatat curah hujan tertinggi yang pernah ada, yaitu 60 cm dalam 24 jam.

banjir dan tanah longsor di india
Hujan lebat melanda negara bagian Maharashtra, India, selama beberapa hari hingga menyebabkan sungai-sungai besar meluap dan memicu terjadinya bencana banjir dan tanah longsor.

Lebih lanjut, tim penyelamat juga sedang mencari korban tanah longsor di empat tempat lain di negara bagian itu.

"Sekitar 90.000 orang diselamatkan dari daerah yang terkena banjir," kata pemerintah Maharashtra dalam sebuah pernyataan.

Ribuan truk terjebak selama lebih dari 24 jam di jalan raya yang menghubungkan Mumbai dengan pusat teknologi selatan Bengaluru, dengan jalan terendam di beberapa tempat.

Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan dia sangat sedih atas hilangnya nyawa.

"Situasi di Maharashtra karena hujan lebat sedang dipantau secara ketat dan bantuan diberikan kepada yang terkena dampak," kata Modi di Twitter pada hari Jumat.

Baca juga: India Dituduh Pakai Spyware Pegasus Israel ke Pengkritik Pemerintah

Di negara bagian selatan Telangana, hujan deras menyebabkan banjir di ibu kota negara bagian Hyderabad dan daerah dataran rendah lainnya.

Ahli lingkungan India telah memperingatkan bahwa perubahan iklim dan konstruksi sembarangan di wilayah pesisir yang rapuh dapat menyebabkan lebih banyak bencana.

"Hujan yang menerpa Mahabaleshwar adalah peringatan keras terhadap gangguan lagi terhadap Ghats Barat yang rapuh secara ekologis," kata ekonom lingkungan Devendra Sharma di Twitter merujuk pada jajaran perbukitan di sepanjang pantai barat India.

Baca artikel lain terkait India

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas