Kasus Covid-19 Melonjak, Rumah Sakit Thailand Gunakan Kontainer untuk Simpan Mayat
Kamar mayat rumah sakit di Thailand kewalahan menangani lonjakan kasus kematian akibat virus corona, mayat disimpan di kontainer.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK - Kamar mayat rumah sakit di Thailand kewalahan menangani lonjakan kasus kematian akibat virus corona dan mulai menyimpan mayat dalam wadah berpendingin.
Negara itu kini menggunakan tindakan yang terakhir kali dilakukan pada 2004 silam saat bencana alam tsunami melanda.
Thailand pada Sabtu kemarin melaporkan rekor harian mencapai 18.912 kasus infeksi dan 178 kasus kematian baru.
Sehingga total akumulasi kasus virus ini menjadi 597.287 kasus infeksi dan 4.857 kematian.
Baca juga: Risiko Covid-19 Meningkat, Inggris Desak Ibu Hamil untuk Divaksinasi
Dikutip dari laman Channel News Asia, Minggu (1/8/2021), di Rumah Sakit Universitas Thammasat yang terletak di dekat Bangkok, kamar mayat dengan 10 lemari es biasanya dapat menangani hingga tujuh otopsi dalam sehari.
Namun gelombang terbaru pandemi ini membuat angka penyimpanan melebihi kapasitas, karena harus diisi lebih dari 10 mayat setiap harinya.
Direktur rumah sakit tersebut, Pharuhat Tor-udom menyebut bahwa masing-masing kontainer membutuhkan biaya sekitar 250.000 baht atau setara 7.601 dolar Amerika Serikat (AS).
"Tidak ada cukup ruang, jadi kami membeli dua kontainer untuk penyimpanan mayat. Hampir 20 persen mayat dengan penyebab kematian yang tidak diketahui kemudian dinyatakan positif Covid-19, membanjiri kamar mayat," kata Pharuhat.
Baca juga: Thailand Bangun Rumah Sakit Covid dengan 1.800 Tempat Tidur di Bandara Don Muang Bangkok
Ia kemudian menyampaikan bahwa kontainer seperti ini juga pernah digunakan pada 2004 lalu, saat tsunami melanda Thailand dan beberapa negara di Asia Tenggara.
"Saat tsunami (2004), kami menggunakan peti kemas untuk menyimpan mayat yang menunggu diotopsi untuk identifikasi. Tapi kami belum melakukannya lagi sampai akhirnya kami sekarang menggunakannya lagi," tegas Pharuhat.
Perlu diketahui, ada beberapa mayat yang disimpan dalam satu wadah pada hari Sabtu kemarin.
"Mayat-mayat ini menunggu untuk diambil oleh kerabat mereka. Yang membuat kami sangat sedih adalah kami tidak dapat menyelamatkan mereka karena kurangnya akses ke perawatan medis," jelas Pharukat.
Saat ini fasilitas perawatan maupun penyimpanan mayat di rumah sakit di Bangkok dan provinsi sekitarnya memang mengalami keterbatasan karena lonjakan kasus infeksi.
Sumber: https://www.channelnewsasia.com/news/asia/covid-19-thai-hospital-containers-store-bodies-15348720