Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lockdown Diperpanjang Dua Minggu, Jam Malam dan Tindakan Tegas Menanti di Bangkok

Pemerintah Thailand memperpanjang lockdown selama dua minggu, dengan jam malam dan tindakan tegas siap menanti para pelanggar

Editor: hasanah samhudi
zoom-in Lockdown Diperpanjang Dua Minggu, Jam Malam dan Tindakan Tegas Menanti di Bangkok
AFP
Polisi militer Thailand dan pejabat Otoritas Pelabuhan Pattani menjaga pos pemeriksaan di Pelabuhan Pattani pada 31 Juli 2021, di tengah pembatasan pergerakan karena melonjaknya kasus virus corona di negara itu. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Thailand memperpanjang  lockdown selama dua pekan, mulai Selasa (3/8/2021).

Lockdown kali ini diperluas dengan menambahkan 16 provinsi yang  masuk dalam daftar zona merah gelap atau maksimum dan control ketat.

Zona ini adalah daerah yang paling terpukul oleh pandemi Covid-19.

Apisamai Srirangson, Asisten Juru Bicara Pusat Administrasi Situasi Covid-19 (CCSA), pada hari Minggu (1/8/2021) mengatakan,  jam malam pukul 9 malam–4 pagi dan tindakan tegas lainnya akan diberlakukan di Bangkok dan 28 provinsi lainnya selama dua minggu mulai besok.

CCSA diperkirakan akan mengevaluasi situasi pandemi lagi pada 18 Agustus.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Rumah Sakit Thailand Gunakan Kontainer untuk Simpan Mayat

Baca juga: Thailand Ubah Gudang Kargo Bandara Don Muang Jadi Rumah Sakit Lapangan Covid-19

Apisamai mengindikasikan perpanjangan lockdown lain hingga akhir bulan ini akan segera terjadi.

"Sangat mungkin [pembatasan] akan berlanjut hingga 31 Agustus jika situasinya tidak membaik," katanya pada konferensi pers di Gedung Pemerintah.

Berita Rekomendasi

Ia berbicara setelah pertemuan virtual CCSA yang dipimpin oleh Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha untuk meninjau Covid- 19 langkah kemarin.

Dikatakannya, CCSA juga memutuskan untuk melonggarkan pembatasan restoran dan tempat makan di mal di zona merah gelap.

Ini memungkinkan mereka untuk menjual makanan melalui pengiriman menggunakan platform online. Namun layanan makan di tempat masih dilarang.

Baca juga: Rumah Sakit Bangkok Kewalahan, Thailand Pulangkan Pasien Covid-19 Pakai Kereta Api

Baca juga: Sudah Divaksin Tapi Terpapar Covid-19, Thailand akan Campur Vaksin Sinovac dan AstraZeneca

“Pembatasan yang ada di zona merah gelap akan tetap berlaku, termasuk pembatasan perjalanan antar provinsi,” katanya.

Menurutnya, warga yang ingin mengunjungi zona merah gelap harus memiliki alasan yang tepat dan akan diperiksa saat masuk.

Pembatasan  orang berkumpul juga dilanjutkan, dengan melarang pertemuan lebih dari lima orang.

Pusat perbelanjaan, department store, dan pusat perbelanjaan komunitas ditutup kecuali supermarket, apotek, dan stasiun vaksinasi di tempat mereka.

“Tidak ada layanan angkutan umum yang tersedia dari jam 9 malam – 4 pagi,” katanya, mencatat angkutan umum di zona merah gelap dibatasi hingga 50 persen dari kapasitas.

Baca juga: Thailand Berlakukan Lockdown di Ibu Kota Bangkok dan Sekitarnya

Baca juga: Hampir 100 Persen Guru dan Staf Sekolah di Bangkok Telah Divaksinasi Covid-19

Ia mengatakan, warga di provinsi zona merah gelap masih didesak untuk bekerja dari rumah.

Namun “Orang-orang dengan alasan medis dan bisnis yang mengangkut barang-barang penting dibebaskan dari pembatasan perjalanan,” katanya.

Jam malam dan tindakanlockdown telah diberlakukan di Greater Bangkok, Nonthaburi, Samut Prakan, Samut Sakhon, Pathum Thani dan Nakhon Pathom, serta empat provinsi perbatasan selatan Pattani, Yala, Narathiwat dan Songkhla sejak 12 Juli.

Chon Buri, Chachoengsao dan Ayutthaya ditambahkan ke daftar pada 20 Juli. Tindakan saat ini akan berakhir pada Senin.

CCSA kemarin menambahkan 16 provinsi lagi ke daftar zona merah gelap.  

Apisamai mengatakan, tingkat infeksi di Bangkok menunjukkan tanda-tanda melambat, terhitung 39 persen dari infeksi secara nasional sementara tingkat infeksi di provinsi lain naik karena varian Delta.

Seorang sumber yang menghadiri pertemuan virtual CCSA mengatakan, Jenderal Prayut mengatakan pada pertemuan itu bahwa pemerintah akan mengimpor dosis vaksin Sputnik V dari Rusia dan akan meminta produsennya untuk mengirim dokumen ke Thailand.

“Vaksin itu akan digunakan untuk menginokulasi petugas kesehatan garis depan terlebih dahulu,” kata sumber itu.

Sumber itu menyebutkan, pakar kesehatan sepakat tingkat infeksi yang tinggi di Thailand kemungkinan akan berlanjut selama dua bulan ke depan jika tidak ada yang dilakukan.

“Jenderal Prayut menekankan perlunya semua lembaga yang terlibat untuk berkomunikasi dengan publik untuk menghilangkan ketakutan tentang varian Delta,” katanya.

Baca juga: Demo Anti Pemerintah Thailand: Puluhan Ribu Pengunjuk Rasa di Bangkok Tolak Keadaan Darurat

Baca juga: Lockdown Thailand Dilonggarkan, Streetfood di Chinatown Bangkok Kembali Dibuka

Thaniwan Kulmongkol, presiden Asosiasi Restoran Thailand, menyambut baik keputusan CCSA untuk mengizinkan restoran di mal menjual makanan secara online.

Operator siap beradaptasi dengan situasi saat mereka menunggu langkah-langkah bantuan dari pemerintah, katanya.

Thailand mencatatkan 18.027 kasus baru dan 133 kematian Covid-19 baru selama 24 jam sebelumnya. (Tribunnews.com/BangkokPost/Hasanah Samhudi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas