Wuhan Lakukan Tes Covid kepada 11 Juta Warganya, Buntut Temuan 7 Kasus setelah Setahun Bebas Pandemi
Wuhan akan melakukan tes Covid-19 kepada 11 juta warganya, hal itu buntut dari temuan 7 kasus baru setelah setahun bebas pandemi.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Corona Melonjak Lagi di China
Sebelumnya diberitakan Tribunnews, wabah virus corona yang pertama kali ditemukan di kota Nanjing, China telah menyebar ke lima provinsi dan Beijing.
Bahkan, pemerintah menyebutnya sebagai penularan paling luas setelah Wuhan.
Hampir 200 orang telah terinfeksi sejak virus itu pertama kali terdeteksi di bandara Nanjing pada 20 Juli 2021 lalu.
Mengutip BBC, semua penerbangan dari bandara Nanjing pun ditangguhkan hingga 11 Agustus.
Baca juga: Yellow Clinic Program Golkar Untuk Percepatan Vaksinasi Pemerintah
Baca juga: Mahfud Cerita Ada Warga Ngaku Bertemu Tuhan dan Provokasi Anti-vaksin, Ternyata Pelaku Vaksin Duluan
Para pejabat juga memulai pengujian di seluruh kota di tengah kritik atas "kegagalan" mereka.
Sekitar 9,3 juta penduduk kota, termasuk mereka yang berkunjung akan dilakukan pengujian Covid-19, menurut berita Xinhua.
Unggahan di media sosial menunjukkan orang mengantre dan pihak berwenang dilaporkan mendesak orang untuk memakai masker, berdiri terpisah satu meter dan menghindari berbicara saat mereka menunggu.
Para pejabat mengklaim varian virus Delta yang sangat menular berada di balik infeksi.
Saat ini, kasus telah menyebar lebih cepat mengingat betapa sibuknya bandara.
Ding Jie, seorang pejabat kesehatan di Nanjing, mengatakan kepada wartawan bahwa kasus-kasus infeksi terkait dengan petugas kebersihan yang bekerja dalam penerbangan dari Rusia yang tiba di kota itu pada 10 Juli.
Petugas kebersihan tidak mengikuti langkah-langkah kebersihan yang ketat, lapor Xinhua News.
Baca juga: CEO Pfizer Sebut Efektivitas Vaksin Covid Turun Jadi 84% setelah 6 Bulan
Baca juga: Pemerintah Target 300 Ribu Pelaku UMKM di Jawa Timur Segera Divaksin
Manajemen bandara telah ditegur, dengan badan disiplin senior Partai Komunis mengatakan memiliki "masalah seperti kurangnya pengawasan dan manajemen yang tidak profesional".
Pengujian telah menunjukkan bahwa virus tersebut kini telah menyebar ke setidaknya 13 kota termasuk Chengdu dan ibu kota Beijing.