Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Begini Sikap Pemerintah Indonesia terhadap Konflik di Afghanistan

Begini sikap pernyataan pemerintah Indonesia terhadap konflik di Afghanistan yang dikuasi kelompok Taliban.

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Sri Juliati
zoom-in Begini Sikap Pemerintah Indonesia terhadap Konflik di Afghanistan
Via Kompas.TV
Ribuan rakyat Afghanistan mengungsi dan tidur di pinggir jalan di ibu kota Kabul. Mereka melarikan diri setelah kampung halaman mereka yang diserang Taliban. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Indonesia memberi penyataan sikap terhadap konflik yang terjadi di Afghanistan.

Seperti diketahui, kelompok militan Taliban telah merebut sebagian besar kota di Afghanistan.

Taliban juga menguasai seluruh pos terdepan negara Timur Tengah itu.

Untuk itu, pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menyatakan sikapnya terkait konflik di Afghanistan.

Baca juga: Suasana Kabul setelah Dikuasai Taliban: Ada Penjagaan Ketat hingga Warga Bersembunyi di Dalam Rumah

Kemenlu menyebut pemerintah memantau perkembangan situasi di sana.

"Indonesia memantau secara dekat perkembangan yang sangat cepat yang terjadi di Afghanistan," tulis pihak Kemenlu, dikutip dari laman resminya kemenlu.go.id, Senin (16/8/2021).

Kemudian, Indonesia berharap konflik di Afghanistan bisa tetap diselesaikan melalui Afghan-owned, Afghan-led.

Berita Rekomendasi

"Perdamaian dan stabilitas tentunya sangat diharapkan oleh masyarakat Afghanistan dan dunia internasional," lanjut tulis website Kemenlu.

Selain itu, pemerintah juga terus berkomunikasi dengan semua pihak di Afghanistan dan perwakilan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan perwakilan asing di Afghanistan.

Taliban saat menguasai istana presiden di ibu kota Afghanistan, Kabul, Minggu (15/8/2021).
Taliban saat menguasai istana presiden di ibu kota Afghanistan, Kabul, Minggu (15/8/2021). (Tangkap layar AlJazeera)

Baca juga: Video Detik-detik Milisi Taliban Kuasai Istana Presiden Afghanistan Setelah Presidennya Kabur

Tak lupa, pemerintah juga memastikan keselamatan dari WNI yang berada di sana.

"Keselamatan WNI, termasuk staf KBRI Kabul, merupakan prioritas pemerintah Indonesia."

"Persiapan evakuasi terus dimatangkan, antara lain melalui komunikasi dengan berbagai pihak terkait di lapangan," tulis pihak Kemenlu.

Terakhir, kedutaan Indonesia di Afghanistan tetap menjalankan tugasnya dengan tim yang terbatas.

"Misi KBRI Kabul akan tetap dijalankan dengan tim esensial terbatas, sambil terus dilakukan pemantauan situasi keamanan di Afghanistan," jelas Kemenlu.

Baca juga: JK Telah Prediksi Taliban Akan Kuasai Kabul, Tapi Tidak Secepat Ini

Diketahui, konflik memanas sedang terjadi di negara Afghanistan.

Aksi kelompok Taliban mengambil alih Afghanistan, membuat Presiden Ashraf Ghani pada akhirnya melepaskan kekuasaannya dan pergi meninggalkan negara yang selama ini dipimpinnya itu.

Melansir Tribunnews sebelumnya, masuknya gerilyawan Taliban baru-baru ini ke ibu kota Afghanistan, Kabul, telah memicu terjadinya kekacauan di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, pada hari Minggu kemarin.

Perlu diketahui, bandara itu dianggap sebagai satu-satunya fasilitas lalu lintas udara yang dapat diandalkan karena semua penerbangan komersial dilaporkan telah dihentikan.

Tangkap layar siaran BBC, yang menunjukkan kepanikan warga di Bandara Kabul
Tangkap layar siaran BBC, yang menunjukkan kepanikan warga di Bandara Kabul (tangkap layar bbc)

Kerumunan orang pun terlihat mendatangi terminal bandara menuju pesawat terbang.

Dikutip dari laman Sputnik News, Senin (16/8/2021), sejumlah video yang dibagikan di media sosial menunjukkan bahwa orang-orang tampak membawa koper dan tas lalu bergegas untuk naik pesawat yang membawa pergi staf misi diplomatik asing.

Menurut The Associated Press, kekacauan yang terjadi di bandara itu dimulai pada hari Sabtu lalu sebagai bentuk antisipasi mendekatnya pejuang Taliban ke ibu kota.

Banyak orang di kota itu yang berharap untuk bisa terbang ke luar negeri.

Baca juga: Akar Konflik AS – Taliban di Afghanistan Versi JK, Hingga Hubungannya Dengan Osama bin Laden

Pada hari yang sama, semua penerbangan komersial dari bandara tersebut pun dihentikan sementara.

Hanya pesawat militer yang diizinkan untuk terbang.

Di sisi lain, NATO mengatakan dalam sebuah pernyataannya pada hari Minggu kemarin, mereka akan terus melakukan operasi di Bandara Kabul untuk menjaga agar Afghanistan tetap terhubung dengan dunia.

"Kami juga akan memfasilitasi dan mengkoordinasikan tindakan evakuasi," cuit Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg dalam akun Twitter-nya.

Perlu diketahui, militer AS dilaporkan telah menciptakan 'tembok manusia' dan menembakkan senjata ke udara untuk mengusir mereka yang berusaha secara ilegal mendapatkan akses ke pesawat militer.

Ini dilakukan pula untuk mengamankan keberangkatan staf misi diplomatik dan sekutunya hingga warga Amerika dan keluarga mereka secara aman ke luar negara itu.

(Tribunnews.com/ Shella Latifa/ Fitri Wulandari)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas