JK Sebut Afghanistan di Bawah Kepemimpinan Taliban akan Berubah
Taliban yang sekarang disebut oleh Jusuf Kalla sudah berubah tidak seperti dua dasawarsa lalu yang kaku dan cenderung keras.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Afghanistan di bawah kepemimpinan Taliban akan mengalami transformasi apabila disiplin tetap dipertahankan di seluruh negara itu.
Taliban sendiri saat ini sudah mengalami perubahan lebih moderat yang dapat dilihat saat terjadinya perundingan damai yang dipimpin Indonesia.
Demikian pandangan Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK) dalam diskusi publik Masa Depan Afghanistan dan Peran Diplomasi Perdamaian Indonesia yang diselenggarakan Center for Reform, Sabtu (21/8/2021).
Jusuf Kalla menilai Taliban sudah sangat ingin berubah, yang berbeda dengan pemerintahan lama dua dasawarsa lain.
"Dan saat ini ketika terjadi perubahan politik sejauh ini tidak terjadi perang saudara," ucap JK.
Taliban yang sekarang disebut oleh Jusuf Kalla sudah berubah tidak seperti dua dasawarsa lalu yang kaku dan cenderung keras.
Adanya larangan terhadap wanita untuk bekerja misalnya mungkin akan berubah. Oleh sebab itu ketika terjadi pengambilalihan kekuasaan relatif berlangsung damai.
Sebelum terjadi perubahan politik, di Afghanistan ini terdapat tiga pihak yakni Amerika Serikat, pemerintah Afghanistan dan kelompok Taliban.
"Dan sebenarnya konfrontasi terjadi antara Taliban dengan Amerika Serikat. Dan ketika Amerika Serikat meninggalkan Afghanistan maka Taliban dengan cepat dapat menguasai Afghanistan," kata JK.
Jusuf Kalla menilai adanya keinginan damai antara pemerintah lama dengan Taliban sebelum adanya pengambilalihan kekuasaan 16 Agustus lalu.
Keyakinan Jusuf Kalla ini didasari pertemuan empat kali dengan pimpinan Taliban saat menjalani perundingan damai di Jakarta dan Qatar saat menjadi Wapres dulu.
Baca juga: Ini Perbandingan Pasukan Khusus Taliban dengan Tentara Elite Afghanistan
Dalam kesempatan yang sama Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid mendukung sikap pemerintah Indonesia yang memberi kesempatan kepada pemerintahan Taliban untuk mengatur proses peralihan kekuasaan secara damai.
Apalagi, kata Hidayat, Taliban sudah mendeklarasikan beberapa hal sebagai jawaban atas kekhawatiran dari dunia internasional.