Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kata Pemimpin Taliban soal Kepanikan Warga Afghanistan di Bandara, Heran dan Sebut Tak Berdasar

Pemimpin Taliban Abdul Qahar Balkhi buka suara soal kepanikan warga Afghanistan di Bandara, mengaku heran dan tak berdasar.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Miftah
zoom-in Kata Pemimpin Taliban soal Kepanikan Warga Afghanistan di Bandara, Heran dan Sebut Tak Berdasar
Via BBC Indonesia
Anak-anak berusaha diselamatkan melalui tembok bandara di Kabul. (Foto: Reuters). 

TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Taliban, Abdul Qahar Balkhi akhirnya buka suara menanggapi berbagai persoalan setelah Taliban berhasil menguasai Afghanistan pada pekan lalu.

Dalam wawancara eksklusif bersama Al Jazeera, Abdul Qahar Balkhi dari Komisi Kebudayaan Taliban ini akhirnya melakukan wawancara resmi pertamanya.

Balkhi masih tidak memiliki gelar resmi, karena perannya sebagai pemimpin Taliban belum diputuskan dalam pemerintahan baru.

Baca juga: Adik Presiden Ashraf Ghani Dukung Taliban, Minta Masyarakat Afghanistan Terima Pemerintah Taliban

Tetapi, Balkhi mengatakan, Taliban ingin bergerak maju dan berharap para pemangku kepentingan baik dari pihak domestik maupun internasional, dapat bekerja sama untuk kepentingan bersama.

Balkhi pun menanggapi berbagai persoalan yang menjerat selama masa pengambilahihan ini.

Satu di antaranya adalah kepanikan warga Afghanistan yang berbondong-bondong ingin melarikan diri di Bandara Internasional Kabul.

Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid (tengah) pergi setelah berpidato pada konferensi pers pertama di Kabul pada 17 Agustus 2021 setelah pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban. Facebook menyatakan memblokir akun Whatsapp Taliban.
Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid (tengah) pergi setelah berpidato pada konferensi pers pertama di Kabul pada 17 Agustus 2021 setelah pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban. Facebook menyatakan memblokir akun Whatsapp Taliban. (AFP)

Menurutnya, pos keamanan di luar Bandara masih dalam kendali Taliban.

BERITA TERKAIT

Sementara, pos keamanan di dalam Bandara masih sepenuhnya dalam kendali Amerika Serikat.

Untuk itu, terkait kekacauan di Bandara, Balkhi mengaku telah membicarakannya dengan pihak keamanan Amerika.

"Kami sedang dalam pembicaraan dan kami memiliki hubungan, hubungan kerja, dengan Amerika tentang pengaturan keamanan."

Baca juga: Terima Kenyataan, AS Harus Minta Izin Taliban untuk Evakuasi Warga Amerika

Baca juga: Tadinya Misterius, Pemimpin Taliban Paling Dicari AS Kini Muncul, Nyawanya Dihargai Rp 72 Miliar

"Pos pemeriksaan luar berada dalam kendali kami, dan di dalam berada di bawah kendali pasukan AS, dan kami terus-menerus berhubungan satu sama lain," ungkap Balkhi.

Kemudian, Balkhi pun mengaku heran dan menyayangkan dengan banyaknya warga Afghanistan yang bergegas ingin melarikan diri.

Padahal, pihaknya telah mengumumkan amnesti dan menjamin keamanan mereka.

Ia pun menyebut kepanikan dan ketakukan para warga Afghanistan tidak berdasar.

"Sangat disayangkan orang-orang bergegas ke bandara seperti saat ini."

Seorang Marinir AS menyelamatkan seorang bayi di atas pagar kawat berduri selama evakuasi warga di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul pada 19 Agustus 2021.
Seorang Marinir AS menyelamatkan seorang bayi di atas pagar kawat berduri selama evakuasi warga di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul pada 19 Agustus 2021. (Courtesy of Omar Haidiri / AFP)

"Karena kami telah mengumumkan amnesti umum untuk semua orang di pasukan keamanan dari tingkat senior hingga junior."

"Ketakutan ini, histeria yang terjadi ini tidak berdasar," tegas Balkhi.

Diketahui, Balkhi pun menyebut telah membicarakan dengan pihak internal Afghanistan terkait kesepakatan mengenai hak-hak perempuan.

Menurutnya, Taliban akan terbuka dan mencapai kesepakatan bersama mengenai hak-hak apa saja yang dibutuhkan oleh perempuan.

"Hukum Islam diketahui semua orang dan tidak ada ambiguitas tentang hak-hak perempuan, hak-hak laki-laki, tidak hanya perempuan tetapi juga hak-hak laki-laki dan anak-anak."

"Dan saat ini kita berada dalam situasi yang mudah-mudahan dalam konsultasi akan ada klarifikasi tentang apa hak-hak itu," jelasnya.

Kepanikan Warga Afghanistan di Bandara Kabul

Akibat warga Afghanistan berbondong-bondong menuju Bandara, militer Inggris melaporkan sedikitnya tujuh warga Afghanistan meninggal dunia di dekat bandara internasional Kabul.

Dilansir Al Jazeera, hal itu terjadi di tengah kekacauan mereka yang berusaha melarikan diri dari Taliban.

Namun kementerian pertahanan Inggris tidak menyebut secara detail kapan mereka meninggal.

Termasuk soal kemungkinan apakah 4 dari korban meninggal tersebut meninggal pada hari 21 Agustus 2021 kemarin.

Kini, bandara dipenuhi dengan ribuan orang yang mencoba melarikan diri dari Taliban.

Dari gambar-gambar yang beredar di media, terlihat orang-orang yang berpegangan pada jet.

Orang-orang Afghanistan naik ke atas sebuah pesawat saat mereka menunggu di bandara Kabul di Kabul. Afghanistan. Senin (16/8/2021), setelah berakhirnya perang 20 tahun Afghanistan dengan cepat, ketika ribuan orang mengerumuni bandara kota itu mencoba melarikan diri dari kelompok garis keras yang ditakuti. (Wakil Kohsar / AFP)
Orang-orang Afghanistan naik ke atas sebuah pesawat saat mereka menunggu di bandara Kabul di Kabul. Afghanistan. Senin (16/8/2021), setelah berakhirnya perang 20 tahun Afghanistan dengan cepat, ketika ribuan orang mengerumuni bandara kota itu mencoba melarikan diri dari kelompok garis keras yang ditakuti. (Wakil Kohsar / AFP) (AFP/WAKIL KOHSAR)

Mereka seakan berteriak pada proses evakuasi yang lambat yang dipimpin oleh negara-negara termasuk Amerika Serikat dan Inggris.

Orang-orang berdesakan dan banyak dari mereka yang mengalami luka-luka dalam kerumunan selama beberapa hari terakhir.

Sebelumnya diberitakan Tribunnews, pada Senin (16/8/2021), sebuah video menunjukkan pesawat militer AS berusaha lepas landas, namun banyak warga berada di sekitaran pesawat.

Mereka berlarian di samping dan bahkan berpegangan pada bagian luar pesawat saat kecepatan pesawat bertambah.

Video lain yang dibagikan di Twitter menunjukkan kerumunan besar orang, termasuk anak-anak, bergerak menuju pesawat penumpang di landasan.

Baca juga: Wali Kota Perempuan di Afghanistan Khawatir Taliban akan Membunuhnya

Dikutip dari CNBC, dilaporkan bahwa lima orang tewas dalam kekacauan di bandara tersebut.

“Tidak ada yang benar-benar bisa pergi,” ujar Kamal Alam, seorang rekan senior nonresiden di Dewan Atlantik dan penasihat senior Massoud Foundation.

Alam rupanya terjebak di Afghanistan, penerbangannya ke luar negeri dibatalkan.

“Jika Anda tidak memiliki visa atau paspor, yang mayoritas orang Afghanistan tidak miliki, Anda tidak akan pergi.”

Warga Afghanistan padati Bandara Kabul, Senin (16/8/2021).
Warga Afghanistan padati Bandara Kabul, Senin (16/8/2021). (Tangkap layar twitter @RichardEngel dan @MuslimShirzad)

Sementara dikutip dari IB Times, dalam sebuah video yang mengejutkan, dua orang yang mengikat diri ke roda pesawat terlihat jatuh dari ketinggian saat pesawat lepas landas.

Sedikitnya lima orang di Bandara Kabul dan tiga penumpang gelap dilaporkan tewas akibat jatuh dari pesawat udara.

Namun, rekaman yang diterbitkan oleh Asvaka menunjukkan tiga penumpang gelap jatuh hingga tewas setelah berpegangan pada roda pesawat militer saat lepas landas dari bandara Kabul.

Baca juga: Hindari Wilayah Udara Afghanistan, Sejumlah Maskapai Ubah Rute Penerbangan

Berita soal Konflik di Afghanistan lainnya.

(Tribunnews.com/Maliana/Garudea Prabawati)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas