Indonesia Beri 3 Penekanan Soal Afghanistan pada Pertemuan OKI di Jeddah
Delegasi RI menyampaikan penekanan kepada 3 hal kunci untuk menanggapi situasi di Afghanistan dalam pertemuan OKI di Jeddah.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JEDDAH – Indonesia turut menghadiri pertemuan Organisasi Kerja sama Islam (OKI) atas undangan Kerajaan Arab Saudi untuk membahas Afghanistan, pada Minggu (22/8/2021).
Pertemuan tersebut bertajuk Open-Ended Extraordinary Meeting of the OIC Executive Committee at the Level of Permanent Representatives on the Situation in Afghanistan yang digelar di Markas OKI Jeddah.
Kementerian Luar Negeri lewat KBRI Riyadh dalam pernyataannya hari Selasa (24/8/2021) menyatakan bahwa delegasi RI menyampaikan penekanan kepada 3 hal kunci untuk menanggapi situasi di Afghanistan.
Baca juga: Demo di Depan Gedung UNHCR, Warga Afghanistan Terlibat Bentrok dengan Kepolisian
Pertama, masa depan Afghanistan harus diupayakan melalui penyelesaian damai lewat proses rekonsiliasi nasional yang dipimpin dan dimiliki oleh bangsa Afghanistan (Afghan-led dan Afghan-owned).
Kedua, proses rekonsiliasi nasional Afghanistan hanya dapat diraih dengan persatuan dan solidaritas seluruh pihak di Afghanistan.
Ketiga, tidak akan ada perdamaian atau stabilitas di Afghanistan tanpa partisipasi penuh, setara, dan berarti dari kaum perempuan.
Sebagaimana diketahui, Taliban menguasai ibukota Kabul dan mengambil alih kekuasaan di Afghanistan.
Sekjen OKI, Yousef Al-Othaimeen menyampaikan dukungan solidaritas Islam bagi bangsa Afghan.
“Masyarakat internasional berharap bahwa kepemimpinan Afghanistan yang akan datang dapat menjamin keamanan, perdamaian, kehormatan setiap rakyat Afghanistan sesuai dengan norma dan hukum internasional,” ujarnya.
Baca juga: Wakil Presiden Afghanistan Sebut Taliban, ISIS dan Al-Qaeda Tidak Ada Bedanya
Sekjen OKI juga berharap Afghanistan tidak lagi menjadi tempat bersemayam (safe haven) organisasi teror.
Ia juga menyatakan kesediaan OKI untuk mendukung penuh persatuan dan rekonsiliasi nasional Afghanistan tanpa intervensi asing.
Sekjen juga berharap masyarakat internasional memberikan akses bagi bantuan kemanusiaan dan fasilitasi warga sipil keluar dari Afghanistan.
Pertemuan itu juga dihadiri wakil Tetap Arab Saudi untuk OKI, Saleh Al-Suhaibani yang menyampaikan apresiasi kepada OKI dan negara anggota atas dukungan dan solidaritasnya kepada Afghanistan.
Shafiq mengatakan Taliban telah memasuki Kabul dengan damai dan keamanan ibukota dan wilayah lain sudah stabil.
Baca juga: Sosok Hashmat Ghani, Adik Presiden Ashraf Ghani yang Minta Warga Afghanistan Terima Taliban
Dubes Shafiq juga menyampaikan komitmen Taliban, antara lain berjanji menjaga keselamatan orang asing dan misi diplomatik untuk meninggalkan Afghanistan melalui Bandara Kabul; syariah Islam ditegakkan; perempuan dan anak dilindungi untuk bersekolah dan bekerja; kebebasan media dijamin selama tidak bertentangan dengan prinsip Islam; dan membutuhkan pengakuan internasional dengan menjaga hubungan diplomatik.
Pertemuan mengamanatkan Sekjen OKI membentuk high-level delegation untuk menyampaikan dukungan dan bantuan untuk perdamaian, stabilitas dan rekonsiliasi nasional di Afghanistan.
KBRI Riyadh menyatakan pertemuan tersebut juga menyepakati Final Communique secara mufakat.