Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wakil Presiden Afghanistan Sebut Taliban, ISIS dan Al-Qaeda Tidak Ada Bedanya

Sebagai politisi sekaligus salah satu 'orang terakhir' di pemerintahan Afghanistan yang terus memerangi Taliban

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Wakil Presiden Afghanistan Sebut Taliban, ISIS dan Al-Qaeda Tidak Ada Bedanya
Badri 313 Battalion via The Sun
Pasukan elite Taliban Badri 313 Badri. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, KABUL - Wakil Presiden Afghanistan Amrullah Saleh mengatakan bahwa 'tidak ada bedanya' antara kelompok teroris al-Qaeda, ISIS dan Taliban, ketiganya dianggap sejajar.

Ia menegaskan, tidak ada perbedaan diantara tiga kelompok ekstremis itu.

Sebagai politisi sekaligus salah satu 'orang terakhir' di pemerintahan Afghanistan yang terus memerangi Taliban, Saleh membandingkan al-Qaeda, ISIS dan Taliban dengan dua minuman ringan populer dunia yakni 'Coke dan Pepsi', minuman berkarbonasi yang 'rasanya sama saja'.

Baca juga: Sosok Hashmat Ghani, Adik Presiden Ashraf Ghani yang Minta Warga Afghanistan Terima Taliban

"Secara ideologis, perbedaan antara ISIS, al-Qaida dan Taliban adalah perbedaan antara rasa Coke dan Pepsi. Jika anda menghilangkan labelnya, apa anda bisa menebak yang mana Coke dan yang mana Pepsi?," kata Saleh.

Dikutip dari laman Sputnik News, Selasa (24/8/2021), Saleh kemudian menekankan bahwa Taliban tidak dapat dipercaya, hal ini kemungkinan merujuk pada kesepakatan damai yang dilakukan kelompok itu dengan Amerika Serikat (AS) pada 2020.

Baca juga: Taliban Berjanji akan Memaafkan Ashraf Ghani jika Kembali ke Afghanistan, Klaim Telah Menang Besar

Dalam kesepakatan tersebut, para gerilyawan ini setuju untuk mencegah al-Qaeda menginjakkan kaki di wilayah yang berada di bawah kendalinya.

Berita Rekomendasi

Saleh menilai Taliban hanya meyakini bahwa 'literatur jihadis mereka akan menang'.

Perlu diketahui, sejak menguasai Afghanistan pada 15 Agustus lalu, Taliban mengklaim bahwa mereka hanya berusaha untuk membawa perdamaian ke negara itu serta mengganti pemodelan pemerintahannya di bawah visi konservatif yang didikte oleh pemahaman kelompok itu tentang hukum Syariah.

Baca juga: Kata Pemimpin Taliban soal Kepanikan Warga Afghanistan di Bandara, Heran dan Sebut Tak Berdasar

Organisasi inti dari kelompok ini memang tidak mencari keuntungan tambahan teritorial, namun beberapa cabang afiliasinya tampaknya tertarik untuk menaklukkan daerah-daerah berpenduduk Pashtun di dekat Pakistan.

Sementara itu, bertentangan dengan Taliban, al-Qaeda, sekutu lama sekaligus 'tamu' di Afghanistan, dan ISIS, sedang berupaya untuk mendirikan kekhalifahan berbasis Syariah di seluruh dunia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas