Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

POPULER Internasional: Bom Bunuh Diri Dekat Bandara Kabul | Duterte Maju Cawapres Filipina 2022

Berita populer Internasional, di antaranya terjadi ledakan di luar bandara Kabul Afghanistan, setidaknya 11 orang tewas

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
zoom-in POPULER Internasional: Bom Bunuh Diri Dekat Bandara Kabul | Duterte Maju Cawapres Filipina 2022
Kolase Tribunnews
Berita populer Internasional, di antaranya terjadi ledakan di luar bandara Kabul Afghanistan, setidaknya 11 orang tewas 

TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional tersedia di sini.

Afghanistan masih menghadapi krisis terutama di wilayah bandara di mana banyak warga yang berebut dievakuasi.

Ledakan bahkan terjadi di luar bandara, menewaskan setidaknya 11 orang.

Ancaman kelompok lain juga menghantui warga di sekitar bandara, yang dilaporkan dilakukan olah ISIS-K, siapa mereka?

Sementara itu, jenderal tentara Afghanistan, Sami Sadat, baru-baru ini membeberkan tiga sosok yang ia nilai sebagai pengkhianat dan menjadi penyebab runtuhnya negaranya.

Berita dari wilayah Asia Tenggara, Presiden Filipina Rodrigo Duterte, menyetujui untuk menjadi calon wakil presiden dari partai politik yang berkuasa dalam pemilu tahun depan

Selengkapnya, berikut berita populer Internasional dalam 24 jam terakhir.

BERITA REKOMENDASI

1. Afghanistan: Ledakan bom bunuh diri di luar Bandara Kabul, 11 orang meninggal

Staf medis membawa seorang pria yang terluka ke rumah sakit dengan ambulans setelah dua ledakan kuat, yang menewaskan sedikitnya enam orang, terjadi di luar bandara di Kabul pada 26 Agustus 2021.
Staf medis membawa seorang pria yang terluka ke rumah sakit dengan ambulans setelah dua ledakan kuat, yang menewaskan sedikitnya enam orang, terjadi di luar bandara di Kabul pada 26 Agustus 2021. (Wakil KOHSAR / AFP)

Militer Amerika Serikat mengatakan terjadi ledakan di luar Bandara Kabul, Afghanistan, setelah sejumlah negara menyatakan terdapat ancaman besar serangan teroris sehingga warga negara mereka telah diperingatkan untuk tidak berada di sana.

Pejabat Taliban mengatakan setidaknya 11 orang meninggal, termasuk perempuan dan anak-anak serta sejumlah pengawal Taliban.

Belum ada kepastian soal ini.

Sejumlah laporan menyebutkan adanya bunyi tembakan.

Media Afghanistan, Tolo, melaporkan sejumlah orang yang terluka telah diangkut ke rumah sakit.

Ledakan terjadi di gerbang Abbey tempat pasukan Inggris ditempatkan baru-baru ini.

Gerbang ini adalah satu dari tiga gerbang yang ditutup menyusul peringatan adanya ancaman teroris.

Seorang pejabat AS mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa ledakan itu disebabkan oleh pembom bunuh diri.

Peta Bandara Kabul
BBC

Gedung Putih memastikan bahwa Presiden Joe Biden telah diberitahu soal perkembangan itu.

Sebelumnya, Australia, Amerika Serikat, dan Inggris termasuk negara yang merilis peringatan tersebut kepada warga mereka.

Adapun warga yang telah berada di luar bandara diimbau untuk meninggalkan area itu secepatnya.

BACA SELENGKAPNYA >>>

2. Apa Itu ISIS-K? Kelompok Militan yang Ancam Keselamatan Warga Afghanistan di Bandara Kabul

Warga Afghanistan menunggu untuk menaiki pesawat militer AS untuk meninggalkan Afghanistan, di bandara militer di Kabul pada Kamis (19/8/2021)setelah Taliban mengambil alih Afghanistan.
Warga Afghanistan menunggu untuk menaiki pesawat militer AS untuk meninggalkan Afghanistan, di bandara militer di Kabul pada Kamis (19/8/2021)setelah Taliban mengambil alih Afghanistan. (AFP)

Di saat warga Afghanistan memadati Bandara Hamid Karzai International, Kabul, untuk melarikan diri dari Taliban, para pejabat memperingatkan ancaman kelompok lainnya.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan, kemungkinan akan ada serangan yang menargetkan bandara di Kabul.

Ancaman itu dari cabang regional Taliban, yang disebut ISIS-Khorasan atau ISIS-K.

Tak hanya Amerika Serikat, Inggris dan Australia juga memperingatkan warga Afghanistan untuk meninggalkan daerah Kabul dan pindah ke lokasi yang lebih aman.

Sementara itu, ketika ditanya langsung tentang ancaman itu, seorang juru bicara Taliban mengakui risiko "gangguan" yang dapat menyebabkan masalah.

Baca juga: Bayi Afghanistan yang Lahir saat Evakuasi Diberi Nama Sesuai Kode Panggilan Pesawat yang Dinaikinya

Lantas apa itu ISIS-K? Dan apa jenis serangan yang telah kelompok itu lakukan? Inilah penjelasan tentang ISIS-K, dikutip dari CNA:

Apa itu ISIS-K?

ISIS-K adalah kelompok yang masih berkaitan dengan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS).

Adapun ISIS-K terbentuk beberapa bulan setelah ISIS mendeklarasikan kekhalifahan di Irak dan Suriah pada 2014.

Pejuang ISIS yang memisahkan diri dari Taliban Pakistan bergabung dengan militan di Afghanistan untuk membentuk cabang regional.

BACA SELENGKAPNYA >>>

3. Jenderal Afghanistan Sebut Trump, Biden, dan Ashraf Ghani Pengkhianat, Ini Sosoknya

Jenderal tentara Afghanistan, Sami Sadat, baru-baru ini membeberkan tiga sosok yang ia nilai sebagai pengkhianat dan menjadi penyebab runtuhnya negaranya.

Hal ini ia sampaikan dalam opini yang ditulisnya di New York Times.

Dikutip dari The Independent, Sadat membeberkan alasan mengapa pasukannya gagal melawan Taliban saat kelompok itu mulai mengambilalih kekuasaan pemerintahan.

Alasan yang pertama dimulai dari adanya perjanjian damai pemerintahan Donald Trump dengan Taliban yang dibuat di Doha, Qatar, pada Februari 2020.

Kesepakatan itu dinilai Sadat telah menghancurkan negaranya karena ada persyaratan untuk penarikan AS tanpa pembagian kekuasaan konkret antara Taliban dan pemerintah Afghanistan.

Mantan Presiden AS, Donald Trump; Presiden AS, Joe Biden; dan Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani.
Mantan Presiden AS, Donald Trump; Presiden AS, Joe Biden; dan Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani. (AFP Jim Watson/Brendon Smialowski/Kantor Pers Presiden Afghanistan)

Baca juga: 3 Sosok Dinilai Jadi Penyebab Runtuhnya Afghanistan: Donald Trump, Joe Biden, dan Ashraf Ghani

Baca juga: Sosok Mohammad Idris, Ditunjuk Taliban Jadi Gubernur Bank Sentral Afghanistan, Tak Punya Pengalaman

Menurut Sadat, kesepakatan itu memberi tenggat waktu bagi kehadiran AS di negara itu, yang memungkinkan Taliban menunggu dan merebut kembali Afghanistan begitu pasukan Amerika pergi.

Alasan kedua, karena pemerintahan Joe Biden terus melanjutkan rencana pemerintahan Trump untuk menarik kembali pasukan serta ribuan kontraktor militer yang penting untuk mempertahankan pasokan bagi pasukan dan tekonologi seperti helikopter dan drone.

"Saya sedih melihat Tuan Biden dan pejabat Barat menyalahkan Angkatan Darat Afghanistan karena keruntuhan negara kami, tanpa menyebutkan alasan mendasar yang terjadi," katanya.

"Perpecahan politik di Kabul dan Washington mencekik tentara dan membatasi kemampuan kami untuk melakukan pekerjaan," imbuhnya.

Lebih lanjut, Sadat menuturkan aturan keterlibatan dukungan udara AS untuk pasukan keamanan Afghanistan secara efektif berubah dalam semalam, dan Taliban menjadi berani.

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. Presiden Filipina Rodrigo Duterte Calonkan Diri sebagai Wakil Presiden pada Pilpres 2022

Presiden Filipina Rodrigo Duterte, menyetujui untuk menjadi calon wakil presiden dari partai politik yang berkuasa dalam pemilu tahun depan, The Guardian melaporkan.

Partai PDP-Laban membuat pengumuman tersebut sebelum Majelis Nasional yang akan digelar pada 8 September.

Pada pertemuan tersebut, Partai PDP-Laban diprediksi akan mengusung ajudan Duterte sekaligus senator petahana, Christopher "Bong" Go, sebagai kandidat presiden.

Duterte membuat "pengorbanan" dan memperhatikan "tuntutan rakyat," kata Karlo Nograles, wakil presiden eksekutif partai PDP-Laban.

Di Filipina, jabatan presiden hanya dibatasi satu kali masa jabatan selama enam tahun.

Masa jabatan Duterte akan berakhir pada Juni tahun depan.

Baca juga: Presiden Duterte akan Longgarkan Aturan Pembatasan Covid-19 di Manila

Baca juga: Presiden Duterte Pulihkan Perjanjian Kehadiran Pasukan Amerika Serikat di Filipina

Dalam foto handout yang diambil pada 24 Agustus 2021 dan diterima pada 25 Agustus dari Divisi Foto Kepresidenan (PPD), Presiden Filipina Rodrigo Duterte menghadiri pertemuan dengan anggota Inter-Agency Task Force on the Emerging Infectious Diseases (IATF-EID) di Istana Malacanang di Manila.
Dalam foto handout yang diambil pada 24 Agustus 2021 dan diterima pada 25 Agustus dari Divisi Foto Kepresidenan (PPD), Presiden Filipina Rodrigo Duterte menghadiri pertemuan dengan anggota Inter-Agency Task Force on the Emerging Infectious Diseases (IATF-EID) di Istana Malacanang di Manila. (Karl ALONZO / Presidential Photo Division (PPD) / AFP)

Namun, pencalonan wakil presidennya dinilai pengamat politik sebagai pintu belakang kursi kepresidenan.

Nograles mengatakan langkah itu akan "menjamin kelangsungan program pemerintah selama lima tahun terakhir", termasuk untuk mengatasi masalah obat-obatan terlarang.

Para pengkritik percaya bahwa Duterte bisa membuat permainan untuk mempertahankan kekuasaan melalui jabatan nomor dua.

Duterte dapat mengambil alih posisi sebagai presiden jika Go menang dan kemudian mengundurkan diri.

BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas