Perang Afghanistan Berakhir, Taliban Tembakkan Senjata ke Udara dan Mengumumkan Kemerdekaan Penuh
Taliban merayakan peringatan Amerika Serikat mengakhiri operasi di Afghanistan dan batas akhir penarikan pasukan asing setelah 20 tahun menginvasi.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Taliban merayakan peringatan Amerika Serikat mengakhiri operasi di Afghanistan dan batas akhir penarikan pasukan asing setelah 20 tahun menginvasi.
Diketahui AS dan sekutu mulai menginvasi Afghanistan setelah serangan 11 September 2001 yang didalangi Al Qaeda.
Kepala Komando Pusat AS, Jenderal Marinir Frank McKenzie dalam konferensi pers pada Senin (30/8/2021) memberikan pengumuman, setelah pasukan terakhir yang dikirim untuk evakuasi sudah keluar dari Kabul.
"Saya di sini untuk mengumumkan selesainya penarikan kami dari Afghanistan dan berakhirnya misi militer untuk mengevakuasi warga Amerika," kata McKenzie.
Baca juga: POPULER Internasional: Kasus Kematian Pertama Terkait Vaksin Pfizer di NZ | Sumber Kekayaan Taliban
Baca juga: Rusia Harap Senjata yang Ditinggalkan AS di Afghanistan Tak Digunakan untuk Perang Saudara
Penerbangan terakhir AS, menggunakan C-17, lepas landas dari Bandara Internasional Hamid Karzai satu menit sebelum tengah malam waktu Kabul, jelas McKenzie.
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden menetapkan 31 Agustus sebagai batas waktu penarikan pasukan pada awal tahun ini.
Penerbangan terakhir ini berlangsung di bawah pengamanan ketat, menyusul dua serangan dari Negara Islam Provinsi Khorasan (ISKP).
Berikut sejumlah update kondisi di Afghanistan pasca AS resmi keluar menurut laporan Al Jazeera:
1. Pejabat Taliban: Kami Buat Sejarah
Seorang pejabat senior Taliban mengatakan kelompoknya telah "membuat sejarah".
Terdengar suara tembakan di seluruh ibu kota Afghanistan, Kabul, setelah pasukan AS yang terakhir lepas landas.
"Kami membuat sejarah lagi. Pendudukan 20 tahun di Afghanistan oleh Amerika Serikat dan NATO berakhir malam ini," kata Anas Haqqani, seorang pejabat senior Taliban dalam cuitannya.
"Saya sangat senang bahwa setelah 20 tahun jihad, pengorbanan, dan kesulitan, saya memiliki kebanggaan untuk melihat momen bersejarah ini."
2. Langit Kabul Menyala
Menurut laporan Al Jazeera dari Kabul, perayaan meletus di Kabul ketika pasukan AS yang terakhir meninggalkan Afghanistan.
"Perayaan di sini, di Kabul telah berlangsung selama sekitar satu jam terakhir – seluruh cakrawala di sekitar kota di sini telah benar-benar diterangi dengan semburan tembakan, meskipun telah mereda dalam beberapa menit terakhir," kata reporter Al Jazeera, Rob McBride.
"Ini adalah tembakan perayaan, semuanya mengarah ke langit."
3. Taliban Memproklamasikan Kemerdekaan
Taliban memproklamasikan "kemerdekaan penuh" untuk Afghanistan setelah 20 tahun perang.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan, "tentara Amerika meninggalkan bandara Kabul, dan bangsa kita mendapatkan kemerdekaan penuh".
AS sebelumnya mengkonfirmasi bahwa pasukan terakhirnya keluar menjelang batas waktu pada Selasa (31/8/2021).
Penarikan pasukan AS sekaligus mengakhiri perang terpanjang Amerika Serikat dan evakuasi selama dua minggu sebelumnya.
Diketahui Taliban berhasil merebut sebagian besar wilayah Afghanistan dalam hitungan hari pada Agustus ini.
4. AS Pindahkan Misi Diplomatik ke Qatar
Amerika Serikat memindahkan misi diplomatik Afghanistan ke Qatar.
Hal ini diumumkan Menteri Luar Negeri Antony Blinken, pada Senin (30/8/2021).
"Mulai hari ini, kami menangguhkan kehadiran diplomatik kami di Kabul dan mengalihkan operasi kami ke Doha, Qatar," kata Blinken.
"Mengingat lingkungan keamanan yang tidak pasti dan situasi politik di Afghanistan, itu adalah langkah yang bijaksana untuk diambil," tambahnya.
5. Janji Biden untuk Warga AS yang Masih di Afghanistan
Dalam pernyataannya, Biden mengatakan akan memastikan keamanan bagi warga AS dan Afghanistan yang masih tertahan di negara itu.
"Taliban telah membuat komitmen pada perjalanan yang aman dan dunia akan memegang komitmen mereka," kata Biden.
"Ini akan mencakup diplomasi yang sedang berlangsung di Afghanistan dan koordinasi dengan mitra di kawasan itu untuk membuka kembali bandara yang memungkinkan keberangkatan lanjutan bagi mereka yang ingin pergi dan pengiriman bantuan kemanusiaan kepada rakyat Afghanistan," jelas presiden.
Sebelumnya, Pentagon mengakui bahwa tidak bisa mengevakuasi sebanyak yang diinginkan.
Jenderal Kenneth McKenzie menyebut, dengan pasukan terakhir yang sudah keluar dari Kabul, maka AS tidak bisa mengevakuasi semua orang seperti yang diharapkan.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)