Pfizer dan Merck Uji Coba Baru Obat Oral Untuk Mengobati Covid-19
Pfizer dan Merck mengumumkan sedang melakukan uji coba baru terhadap obat oral eksperimental untuk mengobati Covid-19
Editor: hasanah samhudi
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Pfizer dan Merck & Co Rabu (1/9/2021) kemarin mengumumkan tengah melakukan uji coba terhadap obat antivirus eksperimental yang diberikan secara oral untuk Covid-19.
Dikutip dari Channel News Asia, Pfizer mengatakan uji coba tahap pertengahan hingga akhir terbaru akan melibatkan 1.140 penderita dewasa Covid-19 yang tidak dirawat di rumah sakit dan didiagnosis mengalami infeksi virus corona yang tidak berisiko parah.
Disebutkan, pasien dalam uji coba akan diberikan pil Pfizer, yang dikenal sebagai PF-07321332, dan ritonavir dosis rendah.
Ritonavir adalah obat lama yang banyak digunakan dalam pengobatan kombinasi untuk infeksi HIV.
Obat Pfizer ini dirancang untuk memblokir aktivitas enzim utama yang diperlukan virus corona untuk berkembang biak.
Baca juga: Vietnam akan Setujui Penggunaan Remdesivir untuk Pengobatan Covid-19
Baca juga: Pemerintah Impor Remdesivir, Gammaraas, dan Actemra Untuk Obat Terapi Covid-19, Agustus Mulai Masuk
Bulan Juli lalu, Pfizer melakukan uji coba berbeda dari PF-07321332 pada orang dewasa yang terinfeksi Covid-19 dan berisiko menjadi parah karena mempunyai penyakit penyerta (komorbid), seperti diabetes.
Pfizer berharap studi itu dapat memberikan hasil awal pada musim gugur ini.
Juli lalu Pfizer mengatakan akan mengajukan otorisasi penggunaan darurat pada kuartal keempat jika uji coba PF-07321332 berhasil.
Dilansir dari NBC April lalu, CEO Pfizer Albert Bourla mengatakan, obat oral eksperimental itu dapat tersedia akhir tahun 2021.
“Jika uji klinis berjalan dengan baik dan Food and Drug Administration menyetujuinya, obat tersebut dapat didistribusikan ke seluruh AS pada akhir tahun,” kata Bourla kepada CNBC "Squawk Box”, April lalu.
Baca juga: Studi WHO: Efek Remdesivir Sangat Kecil untuk Tekan Kematian akibat Covid-19
Baca juga: India Tangguhkan Ekspor Remdesivir karena Lonjakan Kasus Covid-19
Molnupiravir
Pada bagian lain, Merck juga melakukan uji coba barunya.
Merck mempelajari obat eksperimental molnupiravir untuk mencegah orang dewasa terinfeksi Covid-19, saat mereka tinggal di rumah yang sama dengan orang yang diduga terinfeksi Covid-19.
Merck bersama mitranya, Ridgeback Biotherapeutics, sudah melakukan uji coba tahap akhir pengobatan pada pasien yang tidak dirawat di rumah sakit.
Uji coba itu untuk melihat apakah hal itu mengurangi risiko rawat inap atau kematian.
Molnupiravir adalah jenis antivirus yang dirancang untuk merusak RNA virus yang pada akhirnya akan mencegahnya berkembang biak.
Baca juga: WHO Sarankan Penggunaan Remdesivir sebagai Pengobatan Covid-19
Baca juga: Favipiravir dan Remdesivir hingga Jamu Dapat Izin Darurat untuk Diberikan Pada Pasien Covid 19
Merck mengatakan akan mengajukan otorisasi penggunaan darurat molnupiravir di AS paling cepat pada paruh kedua tahun 2021.
Remdesivir
Saingan Pfizer dan Merck, bersama perusahaan farmasi Roche Holding AG di Swiss, telah membuat kemajuan paling besar dalam mengembangkan pil antivirus pertama untuk mengobati, atau mungkin mencegah, Covid-19.
Hingga saat ini, obat intravena Veklury besutan Gilead Sciences, yang secara umum dikenal sebagai remdesivir, adalah satu-satunya pengobatan antivirus yang disetujui untuk Covid-19 di Amerika Serikat.
Bulan Juni lalu, Roche dan mitra Atea Pharmaceuticals mengatakan data awal dari uji coba antivirus oral AT-527 menunjukkan bahwa obat itu menurunkan viral load pada pasien yang dirawat di rumah sakit. (Tribunnews.com/CNA/NBC/Hasanah Samhudi)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.