Inggris Belum Putuskan Soal Pemberian Vaksinasi untuk Anak-anak yang Sehat
Pejabat Inggris telah menekankan bahwa anak berusia 12 hingga 15 tahun yang rentan terhadap Covid-19 telah memenuhi syarat untuk divaksinasi
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Komite Bersama Inggris untuk Vaksinasi dan Imunisasi (JCVI) pada hari Jumat lalu menolak untuk merekomendasikan vaksinasi virus corona (Covid-19) bagi anak-anak dalam kelompok 'anak-anak yang sehat'.
Ini terkait dengan pendekatan pencegahan risiko efek samping langka seperti peradangan jantung.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Minggu (5/9/2021), pemerintah Inggris saat ini sedang berkonsultasi dengan penasihat medis untuk mencari pertimbangan yang lebih luas, seperti dampak program ini terhadap proses belajar mengajar di sekolah.
Baca juga: Ketua DPD RI Apresiasi Penanganan Anak Yatim Korban Covid-19 di Lamsel
Beberapa surat kabar setempat melaporkan bahwa para menteri meyakini Kepala Petugas Medis akan segera memberikan vaksin untuk anak-anak berusia 12 hingga 15 tahun yang sehat.
Namun Menteri vaksin Inggris Nadhim Zahawi menjawab diplomatis terkait teka-teki ini.
"Tidak ada keputusan yang akan dibuat sampai kami mendengar kabar dari Kepala Petugas Medis," kata Zahawi.
Baca juga: Warga Amerika di Afghanistan Diburu Pejuang Taliban, Didatangi dari Pintu ke Pintu
Sementara itu, kelompok anak-anak di Amerika Serikat (AS), Israel dan banyak negara di Eropa kini telah menerima vaksinasi.
Pejabat Inggris telah menekankan bahwa anak berusia 12 hingga 15 tahun yang rentan terhadap Covid-19 telah memenuhi syarat untuk divaksinasi, begitu pula semua orang yang berusia di atas 16 tahun.
Zahawi menegaskan bahwa mulai akhir September ini, bukti vaksinasi akan diperlukan untuk beberapa acara besar di Inggris, setelah semua orang dewasa mendapatkan suntikan dua dosis.
Baca juga: Setelah Taliban Berkuasa, Penerbangan Domestik di Afghanistan Berangsur Pulih
Ia juga menyampaikan bahwa pemerintah masih menyelesaikan rencana untuk program booster vaksin, mengikuti saran sementara dari JCVI yang mungkin diperlukan untuk kelompok rentan dan lanjut usia (lansia).
"Kemungkinan besar kami akan mulai meningkatkan vaksinasi terhadap kelompok-kelompok itu," pungkas Zahawi.