Taliban Mengaku Berhasil Merebut Provinsi Panjshir, Wilayah Terakhir Akhirnya Dikuasai
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid mengatakan kelompoknya telah berhasil menguasai Provinsi Panjshir.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Miftah
Sayangnya perundingan antara kedua belah pihak tidak membuahkan hasil yang baik.
Lembah Panjshir terkenal sebagai tempat perlawanan kepada pasukan Soviet pada 1980-an dan Taliban pada akhir 1990-an.
Namun para pengamat mengatakan, NRF yang berbasis di Panjshir ini sedikit kesulitan melawan Taliban.
Mantan Wakil Presiden Amrullah Saleh, yang bersembunyi di Panjshir bersama Ahmad Massoud, telah memperingatkan krisis kemanusiaan, dengan ribuan orang "tergusur oleh serangan Taliban".
Sementara itu, dikabarkan diplomat AS tengah menuju Qatar untuk membicarakan kekacauan di Afghanistan pasca penarikan pasukan asing.
Janji-Janji Taliban
Taliban hingga kini belum mengumumkan susunan pemerintahan baru mereka, setelah 3 minggu menguasai Kabul.
Penguasa baru Afghanistan, berjanji akan lebih 'inklusif' dibandingkan saat pertama kali memimpin negara itu.
Mereka juga menjanjikan sebuah pemerintahan yang mewakili susunan etnis Afghanistan yang kompleks.
Kebebasan perempuan di Afghanistan sangat dibatasi di bawah pemerintahan Taliban tahun 1996-2001.
Baca juga: Sayed Sadaat, Mantan Menteri Afghanistan yang Kini Jadi Kurir Pengantar Makanan di Jerman
Baca juga: Tolak Taliban dan Lakukan Perlawanan, Pejuang Perlawanan Panjshir Dipimpin Putra Tokoh Afghanistan
Kali ini perempuan akan diizinkan sekolah maupun kuliah, namun kelas harus dipisahkan berdasarkan jenis kelamin atau setidaknya dipisahkan oleh tirai.
Hal ini disampaikan otoritas pendidikan Taliban dalam sebuah dokumen panjang yang dirilis pada Minggu.
Tetapi siswa perempuan juga harus mengenakan jubah panjang dan cadar, aturan ini lebih longgar dari kewajiban burqa yang lebih konservatif di bawah pemerintahan Taliban sebelumnya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)