Menlu Mikta Kutuk Serangan Teroris di Bandara Internasional Hamid Karzai
Menlu yang tergabung dalam MIKTA mengutuk serangan teroris yang jahat dan diperhitungkan di Bandara Internasional Hamid Karzai.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para menteri luar negeri (Menlu) yang tergabung dalam MIKTA yakni Menlu Meksiko, Indonesia, Republik Korea, Turki dan Australia mengutuk serangan teroris yang jahat dan diperhitungkan di Bandara Internasional Hamid Karzai.
Pernyataan bersama ini disampaikan pada Senin (13/9/2021) lewat siaran yang diunggah Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu RI).
Para Menlu menyerukan pemulihan penuh keamanan dan ketertiban sipil dan perlindungan keseluruhan kehidupan manusia.
"Kami mengutuk serangan teroris yang jahat dan diperhitungkan di Bandara Internasional Hamid Karzai dan menyampaikan belasungkawa kami kepada kerabat para korban dan kepada orang-orang Afghanistan, AS dan Inggris atas kerugian mereka," tulisnya.
Baca juga: Taliban Tembak Mati Adik Mantan Wapres Afghanistan, Jasadnya Dikabarkan Dilarang Dikubur
Menlu MIKTA mengungkapkan keprihatinan mendalam dengan situasi yang sedang berlangsung di Afghanistan dan terus memantau perkembangan dengan cermat.
Mereka menyerukan kepada Taliban untuk mengizinkan mereka yang ingin meninggalkan Afghanistan dan dipastikan melakukannya dengan aman.
"Kami menegaskan kembali dukungan untuk pekerjaan Misi Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Afghanistan (UNAMA) dan menekankan pentingnya keselamatan dan keamanan personel Perserikatan Bangsa-Bangsa serta personel diplomatik dan konsuler Negara-negara Anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa," ujarnya.
Baca juga: Afghanistan Akan Kembali Membuka Rute Penerbangan Internasional
Para Menlu juga mendorong partisipasi perempuan Afghanistan, serta perlindungan hak-hak mereka, harus dipastikan dan harus menjadi bagian integral dalam pembangunan Afghanistan di masa depan.
MIKTA mendesak upaya untuk melestarikan langkah luar biasa yang telah dilakukan wanita Afghanistan di masa lalu.
"Kami menyerukan kepada Taliban dan semua pihak lain untuk mematuhi hukum humaniter internasional, dan untuk melindungi hak asasi manusia dan memastikan keselamatan dan keamanan semua orang Afghanistan, termasuk perempuan, anak-anak dan minoritas," lanjutnya.
Para Menlu menegaskan kembali pentingnya mencegah dan memerangi terorisme di Afghanistan untuk memastikan wilayah tersebut tidak akan digunakan untuk mengancam atau menyerang negara mana pun oleh organisasi teroris mana pun.
Baca juga: Sosok Rohullah Azizi, Adik Mantan Wapres Afghanistan yang Tewas Ditembak Taliban
Mereja juga menekankan hak semua orang Afghanistan untuk hidup dengan aman, aman dan bermartabat.
Disebutkan bahwa negara MIKTA siap mendukung upaya masyarakat internasional untuk membantu rakyat Afghanistan.
"Kami akan tetap berkonsultasi dan berkoordinasi mengenai berbagai aspek dan dampak dari perkembangan terakhir di Afghanistan, termasuk di bidang pemenuhan hak asasi manusia, upaya kemanusiaan, migrasi dan arus pengungsi, dan kontra terorisme," lanjutnya.
MIKTA mengungkapkan keprihatinan mendalam atas risiko meningkatnya pengungsian warga Afghanistan dari dan di dalam Afghanistan dan menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengoordinasikan tanggapan yang efektif terhadap situasi kemanusiaan.
"Kami menyerukan penguatan upaya untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke Afghanistan, dan pada semua pihak untuk memungkinkan akses segera, aman dan tanpa hambatan bagi badan-badan PBB dan organisasi kemanusiaan lainnya yang memberikan bantuan," ujar pernyataan itu.