AS Alokasikan Dana 470 Juta Dolar untuk Studi Nasional terkait Efek Long Covid
AS mengalokasikan 470 juta dolar AS untuk melakukan studi nasional tentang efek jangka panjang virus corona (Covid-19) atau long Covid.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Institut Kesehatan Nasional (NIH) mengatakan pada hari Rabu lalu bahwa Amerika Serikat (AS) mengalokasikan 470 juta dolar AS untuk melakukan studi nasional tentang efek jangka panjang virus corona (Covid-19) atau long Covid.
Hibah utama akan diberikan ke Langone Health di Universitas New York (NYU), sebuah fasilitas penelitian terkemuka AS yang memiliki sekolah kedokteran serta beberapa rumah sakit.
"Langone akan memberikan banyak sub-penghargaan kepada lebih dari 100 peneliti di lebih dari 30 institusi untuk penelitian ini," kata NIH dalam rilis resminya.
Penghargaan baru yang besar untuk NYU Langone ini mendukung studi baru tentang para penyintas Covid-19 serta memanfaatkan studi kohort besar yang telah berlangsung cukup lama dengan perluasan fokus penelitian mereka.
Baca juga: Ahli Strategi Denmark Peringatkan Potensi Gelombang Keempat atau Kelima Covid-19
Dikutip dari laman Sputnik News, Jumat (17/9/2021), NIH meluncurkan proyek yang tidak hanya mempelajari mengapa beberapa orang memiliki gejala yang berkepanjangan setelah pulih dari Covid-19.
Namun juga mengapa para penyintas ini dapat mengembangkan gejala baru atau kembali mengalami gejala itu setelah fase infeksi akut virus corona.
Perlu diketahui, gejala paling umum untuk Long Covid ini di antaranya termasuk nyeri, sakit kepala, kelelahan, kabut otak, sesak napas, kecemasan, depresi, demam, batuk kronis, hingga gangguan tidur.