Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menlu: Nuklir Harus Digunakan untuk Tujuan Damai

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyerukan penggunaan nuklir untuk tujuan damai.

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Menlu: Nuklir Harus Digunakan untuk Tujuan Damai
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Mihama Unit 3 Kansai Electric Power Co., Inc. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyerukan penggunaan nuklir untuk tujuan damai.

Hal ini ia tegaskan dalam pertemuan General Conference ke-65 Badan Energi Atom Dunia (International Atomic Energy Agency/IAEA) yang dilangsungkan secara virtual, Senin (20/9/2021).

“Kita harus terus mendorong penggunaan nuklir untuk tujuan damai,” kata Menlu RI dalam pernyataannya.

Ia berujar nuklir memang dapat menjadi senjata yang mengerikan.

Baca juga: Konflik LCS: Kapal Perang China Masuki Laut Natuna & Australia akan Bangun 8 Kapal Selam Nuklir

Namun pada saat yang sama, nuklir juga dapat digunakan untuk tujuan-tujuan yang bermanfaat bagi umat manusia.

Saat ini dunia masih belum sepenuhnya terbebas dari ancaman senjat nuklir dan perlombaan senjata nuklir masih terus terjadi.

Berita Rekomendasi

Untuk itu Menlu mendorong tiga aspek penting harus dipastikan, yaitu keselamatan (safety), keamanan (security), dan perlindungan (safeguards) nuklir.

Baca juga: Indonesia Prihatin dengan Rencana Australia Rancang Kapal Selam Tenaga Nuklir

Salah satu aplikasinya adalah penggunaan teknologi nuklir untuk mengembangkan varietas padi yang unggul.

Sejak 2013, Indonesia yang diwakili oleh Kelompok Peneliti Pemuliaan Tanaman Pangan (PAIR) bekerja sama dengan IAEA dan Organisasi Pangan Dunia (FAO) telah mengembangkan 23 varietas padi baru.

Kiprah Indonesia tersebut diapresiasi oleh dunia internasional sehingga mendapatkan penghargaan FAO/IAEA Outstanding Achievement Award sebanyak dua kali, yaitu di 2014 dan 2021.

Baca juga: Israel Bujuk AS Batalkan Perjanjian Nuklir Iran

“Kami merasa terhormat memperoleh FAO/IAEA Outstanding Achievement Award. Penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan terhadap dampak sosial ekonomi dari kolaborasi yang kami lakukan dan bukti kontribusi nuklir terhadap pembangunan berkelanjutan,” kata Menlu.

Selain itu, teknologi nuklir juga dapat berperan dalam upaya mengatasi pandemi, yaitu untuk mendeteksi varian virus baru dan mencegah terjadinya pandemi di masa depan.

Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung IAEA dalam meningkatkan kapasitas ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir negara-negara berkembang melalui kerja sama teknis yang inklusif, termasuk melalui Kerja Sama Selatan-Selatan.

“Mari kita lanjutkan kerja kolektif untuk ‘mempercepat dan memperluas kontribusi energi atom bagi perdamaian, kesehatan, dan kemakmuran’ sebagaimana yang tercantum dalam Piagam IAEA,” kata Menlu.

General Conference (GC) ke-65 IAEA berlangsung tanggal 20-24 September 2021.

GC merupakan Konferensi tahunan di Markas PBB Wina sejak tahun 1956 yang diselenggarakan bagi negara-negara anggota IAEA untuk menentukan arah kebijakan IAEA dalam menjamin penggunaan energi dan teknologi nuklir semata-mata untuk tujuan damai.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas