Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Taiwan mengajukan diri sebagai anggota Trans Pacific Partnership (TPP) pada 22 September 2021 lalu. Saat ini Jepang sebagai Presiden TPP.

"Kami senang Tawian mengajukan diri sebagai anggota TPP. Taiwan adalah mitra yang sangat penting dengan hubungan ekonomi yang erat, berbagi nilai-nilai dasar seperti kebebasan, demokrasi, hak asasi manusia dan supremasi hukum," ungkap Menteri Luar Negeri Jepang, Toshimitsu Motegi, Kamis (23/9/2021).

Meskipun demikian Taiwan diminta untuk mempersiapkan diri secara matang menghadapi TPP.

"Taiwan perlu membuat penilaian tegas, apakah siap untuk sepenuhnya memenuhi tingkat tinggi TPP," tambah Motegi.

Perdagangan Taiwan selama ini khususnya ekspor tergantung dari China dan ke Jepang sekitar 24 persen.

Dengan bergabung ke TPP yang kini beranggotakan 12 negara, perdagangan Taiwan diharapkan dapat meningkat dan ketergantungan dengan China dapat berkurang.

Baca juga: Taiwan Terima Gelombang Pertama Vaksin Pfizer yang Sarat Politik

Diumumkan kepada TPP bahwa China, yang berkonflik dengan pemerintahan Tsai Ing-wen Taiwan, mengajukan keanggotaan pada tanggal 16 September 2021.

Keanggotaan memerlukan persetujuan dari semua negara anggota, dan Taiwan kemungkinan besar akan ditolak jika China diterima bergabung terlebih dahulu.

Menteri Ekonomi Taiwan, Wang Mei-hua, terkejut dengan aplikasi China pada tanggal 17 September.

"Taiwan akan bersikap dan berupaya kuat menjadi anggota TPP setelah mendapatkan pemahaman yang sama dengan negara-negara anggota TPP. Waktunya belum diputuskan," ujarnya.

Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.