Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Taliban Larang Tukang Cukur Pangkas Jenggot Pria, Bisa Ditangkap Jika Melanggar

Taliban melarang tukang cukur di Provinsi Helmand, Afghanistan mencukur atau memotong jenggot.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Taliban Larang Tukang Cukur Pangkas Jenggot Pria, Bisa Ditangkap Jika Melanggar
AFP/BULENT KILIC
Seorang anggota Taliban berjalan di dalam penjara Pul-e-Charkhi di Kabul pada 16 September 2021. AFP/BULENT KILIC 

TRIBUNNEWS.COM - Taliban melarang tukang cukur di Provinsi Helmand, Afghanistan mencukur atau memotong jenggot.

Dilansir BBC, kelompok militan itu mengatakan, menghilangkan jenggot melanggar hukum Islam. 

Bahkan, menurut polisi agama Taliban, orang yang melanggar aturan ini akan dijatuhi hukuman.

Sejumlah tukang cukur di Ibu Kota Kabul juga mengaku diberitahu hal ini oleh Taliban.

Instruksi ini sama dengan aturan ketat yang diberlakukan Taliban di Afghanistan saat berkuasa pada akhir 90an.

Baca juga: Akun Facebook Eks Presiden Afghanistan Diretas, Postingan Pesannya Dukung Taliban

Baca juga: Kenapa Dunia Internasional Ingin Berdialog dengan Taliban?

Seorang anggota Taliban berjaga di dalam penjara Pul-e-Charkhi di Kabul pada 16 September 2021. AFP/BULENT KILIC
Seorang anggota Taliban berjaga di dalam penjara Pul-e-Charkhi di Kabul pada 16 September 2021. AFP/BULENT KILIC (AFP/BULENT KILIC)

Kendati demikian, kelompok ini sudah berjanji membentuk pemerintahan dan aturan yang tidak sekeras dahulu.

Petugas Taliban memasang pemberitahuan di salon di wilayah Provinsi Helmand selatan.

Berita Rekomendasi

Peringatan itu mengatakan, tukang cukur atau penata rambut harus mengikuti hukum Syariah dalam hal memotong rambut atau jenggot.

"Tidak ada yang berhak untuk mengeluh," demikian bunyi pemberitahuan menurut laporan BBC.

"Para pejuang terus datang dan memerintahkan kami untuk berhenti mencukur jenggot," kata seorang tukang cukur di Kabul.

"Salah satu dari mereka mengatakan kepada saya, mereka dapat mengirim inspektur yang menyamar untuk menangkap kita," tambahnya.

Seorang tukang cukur lain yang memiliki salon cukup besar di kota mengatakan dia menerima telepon dari orang asing.

Orang itu, kata dia, mengaku sebagai pejabat pemerintah.

Orang tersebut memintanya untuk "berhenti mengikuti gaya Amerika" dan melarang mencukur jenggot siapapun.

Selama masa kekuasaan pertama Taliban pada 1996-2001, kelompok Islam garis keras ini melarang gaya rambut flamboyan dan memaksa pria menumbuhkan jenggot.

Namun, penampilan jenggot yang dicukur bersih perlahan menjadi populer di Afghanistan.

Sehingga banyak pria pergi ke salon untuk mendapat model rambut yang modis.

Sejumlah tukang cukur, yang tidak disebutkan namanya untuk melindungi keselamatan, mengaku aturan baru dari Taliban membuat mereka sulit mencari nafkah.

"Selama bertahun-tahun salon saya menjadi tempat bagi kaum muda untuk bercukur sesuai keinginan mereka dan tampil trendi," kata salah satu dari mereka.

"Tidak ada gunanya melanjutkan bisnis ini."

"Salon fashion dan tukang cukur menjadi bisnis terlarang," kata yang lain.

"Ini adalah pekerjaan saya selama 15 tahun dan saya rasa saya tidak bisa melanjutkannya," ujar penata rambut ini.

Warga memandangi mayat yang digantung oleh Taliban dari derek di alun-alun utama kota Herat di Afghanistan barat, Sabtu (2/9/2021).
Warga memandangi mayat yang digantung oleh Taliban dari derek di alun-alun utama kota Herat di Afghanistan barat, Sabtu (2/9/2021). (AP News)

Baca juga: Akun Facebooknya Diretas, Presiden Afghanistan Terguling Ashraf Ghani Bantah Dukung Taliban

Baca juga: Taliban Gantung Mayat di Alun-alun Kota Afghanistan, Ini Penyebabnya

Tukang cukur lain di Herat mengaku sudah berhenti memberi layanan cukur jenggot meskipun belum menerima perintah resmi.

"Pelanggan tidak mencukur jenggot (karena) mereka tidak ingin menjadi sasaran pejuang Taliban di jalanan. Mereka ingin berbaur dan terlihat seperti (Taliban)," ujarnya.

Sejak mengambil alih kekuasaan pada Agustus lalu, Taliban dilaporkan melakukan hukuman keras terhadap kriminal.

Pada Sabtu lalu, BBC melaporkan anggota Taliban menembak mati empat orang yang diduga penculik.

Tubuh keempat orang ini juga digantung di jalanan Kota Herat.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas